Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat sore buat rekan-rekan semua yang
sekarang ini mungkin lagi kerja atau mungkin lagi istirahat tadi sudah
diperkenalkan oleh Pak Deni terkait dengan latar belakang saya sebanyak si
masih sedikit Pak Deni tapi mudah-mudahan sedikit pengalaman saya di lapangan sebagai praktisi yg bisa kita
share ke teman-teman sekalian karena ini judulnya juga sering section mudah-mudahan ke dengan waktu yang
sangat singkat hari ini bisa menjadi akal kita bosannya terkait P3K ini
enggak bisa main-main tiada prosedur-prosedur yang harus kita persiapkan terkait penanganan kecelakaan
kerja di tempat kerja prinsipnya itu sudah diatur dalam Permendagri nomor 15
tahun 2018 kali ini aku untuk pertama
tadi sudah diperkenalkan oleh Pak Deni tentang latar belakang saya mungkin sudah cukup langsung ke materi Tapi
sebelum masuk materi ini saya sampaikan batasan materi kita mungkin kalau P3K ini kan Mbak sangat luas ilmunya hanya
saja mungkin hari ini karena waktu kita sangat terbatas lebih fokus ke
penanganan cidera pada jaringan lunak teh untuk materi awal terkait dengan
Hai pengertian ini agar kita pahami sama-sama terkait dengan pertolongan pertama definisi umumnya pertolongan
pertama ini adalah pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit cedera atau kecelakaan yang memerlukan
penanganan medis dasar artinya gini P3K atau pertolongan pertama itu pasti
mengacu kepada rujukannya adalah medis dasar jadi dalam sop atau pertolongan
kita wajib mengacu kepada ilmu-ilmu kedokteran artinya tindakan perawatan
berdasarkan ilmu kedokteran ini tidak bisa dicampur dengan ilmu herbal atau
mungkin ilmu alternatif atau pengobatan alternatif lainnya arti kita tetap mengacu kepada medesah secara ilmiah
artinya sudah dipatenkan secara kedokteran nah Hai untuk pertolongan pertama ini
sebenarnya bisa dilakukan oleh orang awam hanya saja orang awam Ini mesti
paling tidak pernah mengikuti atau mengikuti seperti awareness terkait
pelatihan seperti halnya sekarang yang ikut webinar ini itu bisa menjadi salah
satu out atau Bori orang awam yang nanti terlatih yang biasanya di juga
ditunjukkan secara menggunakan sertifikat nah penolong dalam hal ini
adalah orang yang pertama kali tiba di tempat kejadian dan memiliki kemampuan
artinya kalau di situ sudah ada nantinya
ada tenaga medis yang melakukan tindakan judulnya akan diabaikan karena itu sudah
masuk ke dalam pertolongan medis artinya pertolongan pertama ini adalah sebelum
tenaga medis datang atau kita belum merujuk Fasilitas Kesehatan tujuan dari
pertolongan pertama satu adalah menyelamatkan jiwa penderita dua mencegah cacat sehingga memberikan rasa
nyaman dan menunjang proses penyembuhan jadi tiga tujuan ini adalah ruhnya dari
pertolongan pertama challenge tentunya
dalam ketiga Ka ada sarana yang harus kita lengkapi dalam lampiran 2 permen
Nakertrans nomor 15 tahun 2018 u-23 ada ketentuan terkait dengan isi kotak P3K
kalo temen-temen bisa lihat di flight saya itu adalah isi dan jenis kota ada
kota A kota B dan kota C kota A kota B kece itu menyesuaikan dengan jumlah yang
ada di tempat aja atau tempat perusahaan tinggal menyesuaikan misal nih ada 200 pekerja
artinya bisa menggunakan uap kota C jenis C atau bisa empat kota di dua
kotak b atau bisa jadi dicampur 4 Kota Ah ini tinggal menyesuaikan saja dengan
jumlah di area tersebut tidak belalang 21A item ini tidak ada obat telan jadi
rekan-rekan semua harus dipastikan bahwasanya ditempat kerja kita Itu
dilarang keras kita memasukkan obat-obatan karena itu bukan ranah kita selaku kompetensi ta sebagai petugas P3
keras Hai jadi akan lebih baik kita menyesuaikan saja dengan Permenaker ini Nah itu sudah ada ketentuannya semuanya
adalah obat luar dan obat luar pun sudah terbatas tidak tidak terlalu banyak
semuanya lebih kecenderungan adalah penanganan penanganan dasar jadi harus
dipastikan Termasuk apa namanya base terus minyak kayu putih itu tidak boleh
dalam kotak P3K karena itu tidak ada dalam lampiran 2 sesuai dengan pernah ke
rumahmu 15 tahun 2018 ini air putih itu
kan cenderung obat-obat herbal tidak ada rekomendasi dari kesehatan mungkin itu
penjelasan di isi kotak P3K selain isi kotak P3K juga wajib kita ada sarana
penunjang seperti candu alat transportasi ini juga sangat ini adalah tempat kerja selain kotak P3K
jadi kita jangan kaku terkait dengan isi kotak P3K hanya kota tapi juga kita bisa
gunakan tas-tas ini bisa kita gunakan mobile terutama yang di pekerjaan yang
di lapangan itu bisa mobile bisa dibawa or table bisa dibawa dalam mobil mungkin
waktu itu ada pekerjaan-pekerjaan di luar itu bisa kita bawa menyesuaikan
tapi jangan kaku dengan harus dengan kota Nah tentunya di dalam P3K
keberhasilan ini akan sangat baik Apabila ada sistem-sistem ini adalah
sistem pelayanan gawat darurat terpadu artinya tidak hanya selesai ditangan seorang petugas P3K nah sistem ini harus
kita integrasikan artinya jejaring sumberdaya yang saling berhubungan
komunikasi eh semacam agreement persetujuan atau
semacam kesepakatan dengan pihak rumah sakit bisa dilakukan oleh pihak
perusahaan bisa terjadi ada kecelakaan kerja kita bisa langsung telepon ke 118
119 sesuai dengan daerah masing-masing pelayanan ambulans daerah masing-masing
nah ini sangat diperlukan karena kecelakaan itu perlu perawatan dan
transportasi yang segera jadinya apabila tidak ada dukungan dari sarana sistem
yang terpadu maka saya bilang P3K juga
akan menjadi apa namanya terhambat jadi
pelayanan-pelayanan kita lakukan adalah pelayanan pra rumah sakit ini siapa saja
sebelah bisa memberikan pertolongan namun pertolongan yang salah akan menjadi bencana
Hai untuk itu memang diperlukan ada kompetensi-kompetensi selaku petugas P3K
dilapangan banyak di Indonesia Mengapa setiap swasta juga melakukan pelayanan
pelayanan pelayanan ambulans Kalau di luar negeri ada setan Reus ada sih Jones
itu adalah Yayasan lembaga swasta milik di luar negeri mungkin bisa juga di
Indonesia ada-ada Yayasan ambulans Biasanya seperti itu itu bisa juga kerjasama dengan perusahaan nah standar
perilaku petugas atau penolong yang pertama adalah kita harus memastikan
izin terlebih dahulu jadi izinin ada dua ada yang bersifat tersirat ada yang
bersifat dinyatakan nah kalian tersirat artinya ketika korban tidak sadar itu
secara otomatis kita melakukan izin tersirat akan naik lagi ada saksi kita minta izin ke
saksi yang melihat kau gila di disekitar kita ada tapi kalau misalnya tidak ada saksi di sekitar itu secara otomatis
kita melakukan izin tersirat ada juga izin yang dinyatakan misal korban sadar
halus terbang sadar kita izin jadi kita ada etika yang harus kita lakukan adalah
minta izin Nah kalau dia Republik atau daerah umum akan lebih bagus kita
memperkenalkan diri secara singkat dan bila perlu menyebutkan kompetensi yang
ada misal Izin Pak saya selaku petugas P3K di sebuah perusahaan ini tab pernah
pelatihan P3K saya mohon izin untuk melakukan tindakan seperti itu seperti
itu dan akan lebih baik itu ditawarkan dulu ke publik apabila banyak orang
misal mohon bapak-bapak sekalian ada di sini tenaga medis Nah kita ke
baik ditanya seperti itu dulu Republik karena akan lebih baik apabila memang langsung diare situ ada tenaga medis
tapi kalau memang tidak ada kita bisa ambil alih tempat kerja bisa-bisa
menunjukkan edikat Tapi biasanya kalau ditempat kerja Sudah ada petugas P3K atau bisanya biasanya ditempat kusentuh
dipasang emblem atas bahkan Beach di samping kanan ada tulisan petugas P3K
itu sebenarnya sudah menyatakan secara tersirat atau secara nyata tidak perlu
memperkenalkan diri itu bisa dilakukan langsung tindakan Nah itu lebih baik
sebenarnya kalau misalnya di perusahaan yang hari itu tugas P3K Siapa itu akan lebih bau bagi lebih baik ah dipasang
Anda atau ID card Nah ini mungkin
gambaran secara umum tindakan P3K ini rumusan ya mungkin saya singkat saja
Jelaskan Jadi kalau apabila kita mau no hai seseorang atau korban itu ada enam
langkah sebenarnya enam langkah ini sebenarnya adalah tuntunan atau Pedoman
kita dalam melakukan tindakan yang pertama sebelum kita mendekati korban
itu pastikan dulu penilaian keadaan ini poin pertama adalah penilaian keadaan di
sini ada A3 A3 ini adalah amankan gigih amankan korban amankan situasi jadi kita
memastikan dulu keadaan sekitar termasuk diri kita lingkungan maupun si korban
Jadi jangan sampai kita menjadi korban yang kedua contoh orang kesetrum listrik
gituin atau orang tertimpa bangunan kita mendekat tiba-tiba menyusul kita juga
Yang kenapa kena cedera tertimpa bangunan Nah harus dipastikan
keselamatan diri arti kita harus memastikan kita juga pakai seksi pakai helm mungkin juga pakai
peralatan-peralatan yang memadai sebelum kita memasuki area empat korban
mengalami kecelakaan ini harus dipastikan dulu Safety First nah ini ada
rumus juga namanya stup cheat asops itu artinya semen sama aja dengan A3 tapi
ini akan lebih cenderung kita cara meminimalisir panik gitu Jadi yang
pertama harus stop dulu es ini adalah stop Artinya kita harus berhenti Jangan bergerak dulu baru kita Ting ini adalah
King adalah berpikir jadi stop berfikir terus amati observasi awalnya adalah
observasi jadi kita observasi dulu area sekitar sambil melihat kondisi keselamatan kita keselamatan korban lalu
kita lakukan Clan ini adalah planet direncanakan apa yang harus kita lakukan
sambil diingat kira-kira Langkah apa yang harus kita lakukan baru
c adalah memastikan dengan cek ini adalah apa namanya kurang lebih
manajemen panik lah ketipu nah lanjut ke masuk ke penilaian ini dalam penilaian
Dini ini kita boleh menyentuh korban kalau ini kita belum menyentuh korban menilai keadaan masih mengawasi hasil
observasi masuk ke poin gua itu adalah melakukan penilaian Dini Artinya kita
memastikan kesadaran korban dulu yang pertama Ya kita pastikan dulu kesadaran
korban di sini ada asnt awas orang iri tidak respon jadi harus kita pastikan
dulu apakah korban ada respon Apakah korban dalam kondisi bisa mendengar
merasakan nyeri atau justru tidak ada sama sekali respon atau tidak ada kesadaran nah ini harus kita pastikan
dulu ini bisa-bisa dengan menepuk bahu korban atau membayangkan bahwa korban
atau Mama Slank dengan suara itu untuk kita merespon Apakah si korban mengalami
tidak menyadari tidak sadarkan diri atau Sadarkan menyadari atau sadar nah
apabila si korban tidak memiliki respon Nah ini masuk kategori merah atau tidak
respon Nah kalau tidak respon kita akan siap-siap itu masuk ke si PR ya sip er
ini adalah pemberian nafas bantuan atau dengan teknik pijat jantung luar ini ada
urutannya boleh nanti ada spesifikasi lagi paten ini tapi enggak papa saya
jabarkan secara umum dulu artinya ketika kita tidak menemukan kesadaran kita bisa
lakukan yang pertama adalah lakukan circulation sini ada reaksi collection
kita memastikan jantung jantung korban itu kita pompa dengan pijat jantung
Hai itu sebanyak dipukul kali Terus lanjut dengan RW kita buka jalan nafas
korban lanjut dengan beri pemberian nafas buatan sebanyak dua kali ini bisa
kita lakukan apa namanya next Winner Lebih banyak pengetahuannya yang lebih
detail tapi secara umum sudah saya sampaikan ini bisa kita lakukan ketika
kita menemukan tidak menemukan korban kesadaran terus tidak ada cinta di
ataupun tidak memiliki nafas atau kita harus mengecek betul Apakah si korban
memiliki denyut nadi atau tidak memiliki pernapasan nah ini wah wajib kita
lakukan tapi kalau si korban sadar memiliki denyut nadi itu kategorinya
korban masih hijau bisa kita lanjutkan dengan pemeriksaan fisik pemeriksaan
fisik ini kita akan lakukan pemeriksaan file secara manual atau kita melakukan
apa meraba seluruh bagian tubuh korban dari atas kepala sampai ujung kaki ada
tekniknya ini betul Kita prediksi rongga-rongga dalam tubuh terus pulang-pulang alat gerak atas alat gerak
bawah seluruh tubuh harus diperiksa dan ini ada kita memastikan namanya plnb
felenia dan khas perubahan bentuk Adakah luka terbuka Adakah nyeri Adakah bengkak
nah ini kita cari di seluruh tubuh korban terus memastikan juga kalau
korban sadar kita pastikan gsss ini adalah Gerak Synthesizer classic kita
coba panggil korban coba Mas atau mbak gerakan ujung jari jempolnya kalau si
korban bisa menggerakkan jari artinya si korban memiliki apa namanya sensorik
atau sarafnya masih baik gitu ini untuk pemeriksaan fisik
Hai lanjut apabila korban sadar kita lanjut dengan pertanyaan wawancara kita
tanya si korban kalau korban sudah Kondisinya sudah agak baikan gitu ya kita lakukan pertanyaan tapi kalau
korban tidak sadar ya mungkin ini diabaikan karena tidak mungkin kita bisa tanyakan korban riwayatnya jadi kayak
pertama adalah keluhan Terus yang kedua adalah obat-obatan apa yang diminum jadi
ini adalah urutan pertanyaan gitu ya jadi sipenderita kita tanya kayak pertama Mas keluhannya apa tadi saya
merasakan sakit perut gitu Nah itu Kelurahan atau Saya pusing Pak itu kita
tanya ada keluhan nggak gitu maksudnya Terus yang kita tanya ini adalah obatan
terakhir Bapak sebelum berangkat kerja tadi minum obat apa Pak atau selama ini
Bapak minum obat apa aku tiga hari yang lalu Bapak minum obat apa atau 24 jam
yang lalu bapak hai kenapa ini bisa kita tanyakan Terus lanjut lagi M M ini beras makan dan
minum apa gitu sekitar tanyakan si korban tadi Bapak makan-makan apa minum
apa gitu kan bisa kita tanyakan disini terus P ini adalah penyakit bisa kita
tanyakan juga bapak ada remotenya kita pak saudara tinggi Oh berarti ada
riwayat darah tinggi terus juga a lagi
ini adalah alergi jadi kita memastikan korban adanya alergi atau pertanyaan
terakhir adalah kejadiannya seperti apa Misal tadi tiba-tiba saya jatuh Pak Oh
berarti ada kejadian urutan kejadian ini ini bisa kita analisa dari sini dari
pertanyaan Terus lanjut kita melakukan pemeriksaan berkala jadi pemeriksaan
berkala ini lebih dalam lagi jadi kita memastikan denyut nadi pernafasan dan
suhu tubuh korban kalau memang bisa kita lakukan adalah teks cek anandara yang pakai alat apanya
digital itu akan lebih mempermudah kita yang sebagai seorang gitu ya bisa kita cek andalannya berapa jadinya berapa
kalau untuk dewasa karena dewasa ini jadi patokan kita ukuran dewasa 60-90
kali permenit untuk meminta di dalam satu unit juga untuk pernapasan 20-20
kali unik juga suhu bisa kita coba tembak ya sekarang enak nih banyak pakai
apa namanya thermo Gan bisa memastikan
Suhu tubuh normal di apa namanya di manusia itu 36° sampai 30 juga Yesus ya
suhu normal terus yang terakhir adalah
pelaporan hatinya kita dari 1-5 kita buat urutan kejadiannya
awalnya kita buat riwayatnya Seperti apa identitasnya namanya gitu ya umurnya
terus jenis kelaminnya terbuat parantos waktu kapan kejadian dan catatan untuk
catatan-catatan urutan yang sudah kita lakukan 2-5 ini bisa satu saat langsung
kena bisa bertanya apa orang kita temukan korban kecelakaan putus kepala
kita nggak perlu lakukan ini kita bisa lah satu langsung bikin laporan detikan sudah kita pastikan itu pasti mati tapi
inget kita selaku petugas P3K tidak berhak menyatakan seseorang itu mati
karena mati itu bisa dinyatakan atau secara competent itu setelah masuk rumah
sakit lukanya kita di tempat kerja jadi wajib kita rujuk dulu kok mah sakit yang
menyatakan mati itu tetap pihak rumah sakit atau dokter Koppen potensinya sebagai tetangga medik ya Jadi kita
tidak berhak menyatakan seorang itu meninggal ngopi eh nih jelaskan secara umum saya
percepat Nah karena materi kita cenderung spesifik hari ini hanya
membahas soal hydro jaringan lunak maka hari ini kita akan lebih cenderung
praktek terkait dengan perdarahan luka dan pendarahan Nah ini mungkin saya
jelaskan dulu secara teori teoritisnya jadi Cedera yang kita masukkan itu adalah cedera pada jaringan kulit otot
saraf dan pembuluh darah akibat suatu rudapaksa maksudnya gini ada benturan
atas atau ke nah benda tajam yang menyebabkan pembuluh darah ciptadra atau
terjadi terputus gitu nah kelas klasifikasi luka itu terbagi dua ada
luka terbuka itu luka terbuka ini darahnya kelihatan keluar dari jaringan
kulit ingat itu disebut luka terbuka pada luka tertutup
Hai artinya lukanya lupa terjadi perdarahan tapi tidak keluar Nah ini seperti lebam gitu seperti apa cedera
seperti biasa main bola kita ada bengkak
ada darah gitu terjepit Nah itu termasuk luka tertutup darahnya nggak keluar nah
secara umum tindakan pertolongan pertama yang luka terbuka itu yang pasti kita
harus Expose dulu kita harus bersihkan dulu daerah luka yang luka yang terjadi
itu harus terlihat terus bersihkan daerah sekitar luka lanjut lagi cegah
kontaminasi beri penutup buka Bila perlu artinya tidak mutlak ya jadi setiap luka
itu tidak mungkin harus ditutup kita Jelaskan waktu praktek Terus kalau
memang paras kita bisa rujuk ke fasilitas kesehatan terdekat Hai ada lagi perawatan umum luka
tertutup luka tertutup ini Eh tadi yang
saya sampaikan seperti contoh terjepit atau luka lebam yang tidak mengeluarkan
darah ini bisa dilakukan dengan menginstalkan bagian yang cedera maut
dengan memberikan sensasi kompres dingin jadi misalkan total misal ada batu es
itu diikat sih dibalut dengan kain baru dikompres ke bagian yang cedera lakukan
ini secara kurang lebih sampai 30 sampai satu jam pada alat yang alat gerak atau
bagian yang cedera usahakan lebih tinggi dari jantung bila parah kita bisa rujuk
ke fasilitas kesehatan terus ada
penggunaan tuh luka jadi penutup bukannya banyak sebenarnya ada penutup luka yg
rasa ada flash tercepat ada hypafix ya terus ada juga penuh oklusif artinya
penutup kedap ada juga penuh luka tebal seperti bantalan ya Nah ini juga saya
terus Jelaskan untuk penggunaan cairan antiseptik ya ini banyak nih mungkin di
kotak P3K juga ada cairan antiseptik ada yang paling sering kita lihat ya Ini
merek-merek dagang sebenarnya tidak mutlak harus merek ini ya Selain ini ada juga jadi yang penting itu isinya ada
Ini povidone-iodine jadi yang mana kita
rekomendasikan Apabila terjadi luka luka terbuka apa rapinya yang bisa kita
lakukan ketika terdapat korban yang mengalami luka Apakah kita pop alkohol
apa kita pakai ini ini jaman dulu ya pakai merah bikin James kanguru pergi obat
merk Cina ya Ah yang direkomendasikan sesuai dengan permainan truk nomor 15
tahun 2018 tapi enggak adalah cairan
povidone-iodine Kenapa ini tidak tersedia nah saya jelaskan dulu jadi
disarankan dianjurkan agar tidak
menggunakan alkohol jadi ini tidak direkomendasikan dua hal ini tidak
direkomendasikan dalam membersihkan Lukas ya Kenapa karena dalam alkohol ini
Apabila kita lakukan ke bagian luka itu akan ada sensasi terbakar yapnas ya
karena ini tidak cocok dengan kulit bisa jadi kulit jadi iritasi atau mungkin
juga memperhambat penyembuhan pada luka ini tidak direkomendasikan dalam membersihkan luka
Rawang itu kepikiran kalau setiap ada luka harus dikasih alkohol tidak
dibenarkan terus juga ada obat merah ini adalah hidrogen peroksida sama intinya
ini tidak cocok untuk membantu dalam proses penyembuhan isu akan memperlambat
penyembuhan pada remaja kulit nah juga ada di kotak P3K saya lihat banyak yang
menempatkan pernah menempatkan apa namanya rivanol menempatkan Rivanno nah
ini kalau kita merujuk pada permen Agger Nomor 15 Tahun 2003 ada kenapa
Hai ini boleh bisa kita lakukan ini hanya saja ini akan lebih cenderung
tepat untuk pasca luka artinya untuk pertolongan pertama lebih cocok pakai
ini kenapa kalau ikradinata laktat ini lebih cendrung kalau lukanya bengkak
jadi setelah ada pembengkakan kita bisa kekasih sensasi Kompres dengan cairan
Rivanno atau mungkin lepaskan luka setelah dikasih apa namanya tuh penutup
luka kita bisa Lasta lakukan pembersihan luka dengan menggunakan Rivanno jadi ini cenderung tidak diperbolehkan hanya saja
lebih cocok nih Pa luka nah akan lebih
baik lagi selain itu di rumah ada namanya sekarang polished Senayan itu ada PHM Bridge cairan Ini itu sebenarnya
lebih baik ya ketimbang kopi dan iodin Kenapa karena dalam kandungan zat kimia
ini ia tidak berbau the tidak berbau dan tidak berwarna itu akan
lebih cepat proses dalam apa namanya penyembuhan luka jadi ini juga memang
tidak dalam kotak P3K tapi untuk standar saat ini sejauh ini sesuai dengan permen
hacker nomor 15 tahun 2018 yang pakai topi dan biotin seperti itu Jadi untuk
kedepan bagi teman-teman sekalian jadi hindari pakai penggunaan alkohol maupun
obat merah ini juga ada penggunaan pembalutan atau penekanan pada luka
hatinya ini bisa digunakan namun bila terjadi perdarahan yang hebat ya Banyak
nih di apotek jualannya terus aturan dalam memerlukan dipastikan Jangan
membawa terlalu kencang jangan juga memeluk terlalu longgar terus jangan ini tinggalkan ujung yang terurai jadi tetap
harus diupayakan dalam Itu rapi jangan menutup ujung jari
tangan dan kaki lalu bagian tubuh mulai dari bawah sampai ke atas nah sekarang
penanggulang luka dalam itu dikenal dengan rice bisa kita lakukan rumusan
ini jadi apapun misalnya luka dalam tadi terjepit di pintu kita lakukan adalah
mengistirahatkan bagian yang terluka dengan memberikan kompres es atau air
dingin Rusdi baru ketan akan lebih bagus itu pakai bahan yang elastis ya kayak
arep gitu ya lebih baik sampai kurang lebih 30 sampai satu jam itu paling
tidak untuk P3K untuk selanjutnya bisa kita lakukan rujukan ke rumah sakit apabila memang biasa rakyat yang pasti
harus ditinggikan dari jantung ini penanggulangan secara umum buka dalam
atau luka lebam nah ini juga harus
dipastikan apabila kita menemukan korban dalam kondisi luka tusuk nah kesimpulan dari luka tusuk ini
yang pasti tidak boleh dicabut jadi benda asing apapun yang menancap pada
tubuh saat kecelakaan apapun itu benda nya tidak boleh dicabut artinya apa ya
selaku tugas P3K yang kita harus lakukan adalah memastikan eh benda yang
tertancap itu tidak terlalu banyak pergerakan Nikita mengusahakan membuat
sisi-sisi bagian yang tertancap pada bagian tubuh atau bagian area yang
terluka kita mobilise imobilisasi kita menghindari banyak pergerakan lebih baik
itu segera dibawa atau dirujuk ke rumah sakit prinsipnya SWT dalam benda yang
luka tusuk ini tidak boleh dicabut ah
kita masuk ke dalam Farhan sekarang jadi perdarahan ini itu beda dengan muka kalau luka itu lebih
cenderung banyak ke pembuluh darah kapiler ya tapi tidak juga menutup pembuluh darah vena tapi perdarahan ini
lebih cenderung istilahnya itu akan lebih besar jadi rusaknya dinding pembuluh darah tuh lebih luas ketimbang
luka tadi jadi kalau perdarahan ini sudah bisa menyebabkan ujung-ujungnya
adalah sosok apabila penanganan atau tidak ada penanganan nah ini sepedaan
juga sama seperti luka tadi ada peredaran luar adalah perdarahan dalam sama hanya saja kalau produk perdarahan
dalam itu kulit tanpa usaha kadang-kadang lebih luas ketimbang kayak
apa terjepit pintu tadi ya kalau biasanya diukur dalamnya di bagian dada
luka terbuka itu tiga bacem ada pembuluh
darah arteri yang kena ada pembuluh darah vena ada guru darah kapiler jadi ini juga
penanggulangan cara penanganannya berbeda juga tapi prinsipnya jangan
sampai perdarahan ini terlambat kita lakukan tindakan Jadi kalau untuk dewasa
untuk ukuran Ukuran derajat berat penerpa darahan itu tidak boleh lebih
dari 1000 cc atau 1 liter ya kalau sudah melihat liter maka tubuh akan mengalami
shock gagal jantung nah ini secara umum
kalau terjadi perdarahan itu lakukan 3t yang pertama adalah tekan tinggikan dari
jantung elevasi ya karena gravitasi bumi
ya jadi harus kita tinggikan dari jantung terus kita tahan dan lanjut dengan dibalut nanti kita praktek ini
secara teori tidak perlu kita pasang torniquet tapi ini tidak mutlak ya Jadi
torniket ini Apabila memang dirasa sangat mendesak ndak bisa kita lakukan kita
mempraktekkan juga teknik termasuk amputasi jadi ada bagian tubuh yang
putus kita lakukan connected ya terus bagian putus jangan lupa ini yang
kadang-kadang karena panik ya kita lupa memastikan bagian terpotong tadi
ditinggal gitu sebagai petugas P3K kita wajib juga menyelamatkan bagian putus
asa jari tangan yang putus nah jadinya tangan putus kita pastikan dicari terus
masukkan dalam kantong dibungkus dalam es ya Kenapa akte kemungkinan itu bisa
disambung ini makanya diusahakan kita jangan panik jadi Ada petugas P3K yang
memastikan juga untuk memastikan baik dari yang putus itu diselamatkan jangan sampai lupa juga Jangan sampai salah apa
namanya merujuk jaring putus Jadi masuk rumah Aa orang korban masuk rumah sakit ah
dari putusnya masuk ke rumah sakit C ketemu itu pastikan komunikasinya baik
nah Biasanya kalau perdarahan akan merujuk kepada anda tanda akan sosok itu
terjadi pernapasan biasa cepat atau dangkal nadi cepat atau lemah kulit
biasanya pucat dingin dan lembab wajah pucat biru pada bibir dan telinga mata
pandangan hampa upil lebar dan gejala lain seperti mual jadi si korban akan
mengalami mual mau muntah gitu ya bisa jadi muntah itu sudah masuk tanda-tanda
atau gejala pusing dia akan mati secara
psikologis tindakan apabila korban sudah
mengalami shop yang pasti korban harus
ditinggikan kakinya 20-30 Netter dari kepala jadi Justru lebih
tinggi dari kepala terus semua pakaian Harus dilonggarkan beri selimut agar
mencegah hilangnya panas tubuh jadi kita harus mempertahankan suhu Tenangkan
korban pastikan Jalan nafasnya baik jangan sampai apa namanya lehernya
tertekuk jadi harus pastikan Jalan nafasnya baik terus kontrol perdarahan
dari oksigen kalau memang ada oksigen tapi biasanya orang tidak bisa menggunakan lebih baik kita tidak
memberikan makan atau minum Selama perjalanan membawaku masakit karena biasanya dehidrasi ya ini minta minum
jangan sampai kita kasih minum ini akan membahayakan si korban yang pasti harus
secepat mungkin kita rujuk ke rumah sakit nah tanda-tanda perdarahan dalam
sekarang kita masuk ke dalam itu cedera bagian luar tubuh memar disertai nyeri biasanya ada pembengkakan nah
nyeri bengkak ada perubahan bentuk nyeri tekan apabila kita tekan dia akan nyeri
atau kaku pada dinding perut terjadi muntah darah atau meletup darah biasanya
sampai habis sampai PHK itu biasanya terjadi adalah perdarahan dalam ini jadi
perbedaan luka dalam dengan perdarahan dalam kalau luka itu lebih cenderung sekecil ya kalau perdamaian itu lebih
kompleks hidup lebih luas karyanya yang biasa terjadi dalam organ tubuh Nah ini
mungkin gejala-gejala atau tanda-tanda peredaran dalam perawatan perawatan atau
dicurigai ada dalam yang pasti satu baringkan korban isyarat mereka buka
jalan nafas dan pertahankan periksa berkala pernapasan dan denyut nadi Rawa
Sob jadi harus kita rawat korban dengan
penanganan softening sudah sampaikan saya sebelumnya tinggikan kakinya diatas kepala kurang
lebih 2030 cm dari tanah terus jangan beli makan dan minum rawat patah tulang
besar bila ditemukan bila ada gunakan oksigen penderita diangkut segera
mungkin ke fasilitas kesehatan untuk hutan jadi kuncinya adalah kompetensi yang dimiliki seorang petugas ketiga
adalah 1G bisa memiliki Menpan IB2 dia punya kompetensi atau punya kompetensi
dia bisa memilih ISP yang sudah laku dalam laksana P3K dia tidak akan
melakukan tindakan-tindakan diluar dari prosedur itu yang mungkin kunci atau
syaraf kita dalam selaku petugas mp3tak mungkin ini ini untuk presentasi saya
mungkin kalau saya diizinkan saya langsung praktek nih Halo Pak Deni ya
Oke boleh kita langsung Hai kalau misalkan ada yang mau
dipraktekin siap oke ya boleh this muleh
desktop screen dulu desktop screen dulu biar gambarnya jelas digoyang-goyang aja
Nah ya sip Ah boleh kita langsung praktek ya teman-teman ya ini spesial
banget ya biar kita kali ini langsung praktek Saya sudah punya korban oke
langsung oleh we specialize teman-teman
ya untuk webinar kita Kalian ada prakteknya loh ya ini sangat bersyukur sekali nih Terima kasih sekali yang Pak
Yudi nih
Hai ini sesuai standar prosedur Kamis
malam kita PP diri kita sebagai Master
jangan lupa like pertama ini kita coba dulu untuk hilang bukan chatnya
kehidupan cepet kita nggak minum aja kalau tekan ha
Kwarcab Hai pastikan Opick begini-begini musim
mungkin tidak terjadi itu enggak ini
proyek pembuluh darah kapiler orenge
orenge kalau ingin tetap eksis seperti
dipastikan di daerahnya tidak ada sepatu yang mungkin magrib
Hai sahabat belum suka dengan pencemaran
kita pastikan dulu buka yang kita lakukan dengan air Worship air mineral
air mineral ini kenapa itu akan lebih terjamin dari isi kepalanya terjadinya
ketimpangan tak pakai helm Ayo kita
[Musik] akhir-akhir ini juga biasanya kalau di
Hai pergi pakai air masa ya emang nggak
boleh sudah kita bersihkan kalau sudah bersihkan yang sampai akhirnya tetap ada
ini harus dipastikan juga ini kondisinya harus print harusnya jadi mereka
ndak pernah renangnya akan terus ini
sakit kalau seperti ini dikeringkan dulu bener-bener kayak kering sudah krimnya
jangan sampai penuh upaya negeri orang
menolak Tapi cenderung tidak efektif atau
[Musik] Ayo kita tekan saja jika di TPS di
bagian tengah menentukan apakah Anda hampir melihat bahwa Jadi tinggal kita
bersihkan daerah yang ayah sekitarnya
hanya sebatas aja kita kasih Apakah
tugas keluar kakinya yang harus melaksanakan tugas-tugas lain yang
terdekat Hai boleh cepet Ih sebaliknya kontrakan
dulu melalui sampai pakai bener-bener beda ini tidak akan terjadi ngetik ini
sarana luka sayat
ah ah ini biasanya main apa namanya
cutter kena bagian yang ini kita saya
pake Nia adalah apa namanya tergores
atau supaya air setelah keripik keripik
untuk Hai Oke ini bisa kita lakukan walaupun
alfamaret memberikan begitu itu kita
tekan penutupan tak ada karya yang tepat
warnanya di bagian jaring ini kita potong huh seperti banget kita pastikan
bagian ini juga Hai percaya ketika begini sebentar dulu
Rp cce Rp
cewek kita balik ke Indonesia
Hai ini sulap yang satu ini ini kita
sedang kesini film xxx film Noah Jadi kenapa nih harus kita bikin
putih kalau kita lulus tadi nggak pokoknya tetap memang kalau kita bikin
seperti ini sebenarnya bukan kayak lebih simple semua macem-macem terus terjadi
perdarahan hebat Halo Hihihi getaran udara Hai artinya suaranya tinggi terhadap
Indonesia yang kotak P3K juga sampai setiap Ayo kita langsung ke
di jalan adalah kita mendengar langsung pada daerah luka kaki enggak tidak perlu
harus ada di klip dua kali lipat tangan apa
namanya tempatnya tercepat kita lakukan telah kita masuki tekan tinggikan yatim
penduduk terus tekanan udara di bagian kita lakukan dulu ke atas peti
Hai Puspita pepaya kedua penekanan pada akhirnya lihat kita tekan dunia bakalan
rusuk
udah dibuka kalau misalkan
hai hai saat ini Namun engkau tak
badges0
Indonesia Rp
e-learning atau suka OK Google tadi dari kota tidak mau
bicara dengan tempat-tempat tertentu taat
ngopi enggak sih kayaknya terurai diupayakan tetap
knalpot hidup kita kita pastikan demikian dari kita oleh para
penggemarnya tidak boleh terpecah kita coba jika tidak ada
Hai coba kemudian tes medis seperti
[Musik] Indonesia
porno dikabarkan waktu
Hai pendidikan keperawatan a
Indonesia Kwartir
kwarasan untuk mengingatkan jangan dibawa ke arah atau cantik kalau kita
ketemu Ussy ini bisa terlahir
badges0 Hai ada begini Ini kan begini pada
di Indonesia timur Carrefour akademik
Hai sedang berdoa semoga rezeki
Rp painting ih salah kita lakukan kegiatan
seperti ini baru untuk pergi ke tempatnya Hai aku pergi dulu nama jalan tempat
terjadi pada kita Pemuda membran inti perbedaan terjadi Tidurlah kekasihnya
tersebut sebagai pemimpin udah masuk itu
tidak mau dicabut jadi misalnya juga tusuk nih Ndak boleh kita cabut caranya
bagaimana nyebut makhluk walaupun Timur temukan
penawaran ndak ngetik maaf
Kyuhyun
Terima kasih telepon-telepon pergerakan
tinggi seperti ini akan merestui bisa
percaya akan
Indonesia kepo hehehe
Hai Om telolet Om
Rp cce rezeki untuk menghibur melihat
karena
Hai mushkil sub e-kinerja orang perjalanan pada seperti
ini tidak pernah pisang nih kalau nggak
jadi Pamulang wanita seperti apa saja
yang melekat pada bank umum kepentingan
ini tidak boleh seperti itu tertutup ini
penanganan itulah untuk ingat
Hai Oke Pak Yudi
di luar biasa Hehehe oke Pak Yudi Terima
kasih atas presentasinya kita masuk ke season kedua sambil menunggu prayudianto
istirahat sebentar saya ada informasi dulu buat temen-temen semua Oke Bapak
Ibu semua eh kalau bapak ibu semua
menginginkan untuk training atau pelatihan sertifikasi Kemenag RI ataupun bnsp bapak ibu semua bisa menghubungi
bungadidi 0821 13025 tujuh tahun untuk eh sertifikat webinar kita siang ini
boleh ke Mbak Septian Adi 0856 15 1284 tapi ingat is sertifikatnya enggak wajib
Kenapa karena berbayar boleh ambil boleh enggak silakan Instagram kita di
Mediatama Facebook kita official utama Mediatama sertifikasi Insyaallah juga
nanti video aw biner kita siang ini shalat akan si kita share di YouTubenya
kasih Deni Silakan masuk ke YouTube Cak kaji Denis dan jangan lupa di subscribe
ya lu kita punya aplikasi Mika Pro Mediatama customer care professional Apa
itu adalah aplikasi yang menggabungkan modul-modul Hardcopy buku-buku regulasi K3 video-video webinar video pelatihan
K3 Cipta upload dalam satu aplikasi jadi teman-teman semua termasuk juga modul
pelatihan Babydoll webinar hari ini dan bibirnya kemarin sudah kita upload nanti ceknya di modul pelatihan di sini
tombolnya ya Lalu besok ada webinar selanjutnya yang gratis juga temen-temen
ini adalah semua webinar ini adalah sumbangan ya sedekah dari para
instruktur kita supaya teman-teman bisa nama pinter nih ya Nah besok ada webinar
identifikasi potensi saya di bangunan konstruksi ini dengan Pak Zainal Baki dari praktisi K3
konstruksi A24 Indonesia ini juga sorenya sama dengan bapak-bapak dia 24
bapaknya ropandi kita belajar eraqc pelaksanaan dalam proses tender hari
kamisnya kita belajar juga konstruksi juga pengawasan pekerjaan konstruksi dengan Pak Ari Wijaya sono seorang
konsultan MK hari Jumatnya kita belajar OS harisen opportunity berdasarkan iso
45001-2018 hari Minggunya kita belajar basic k35r lingkungan kerja ya siangnya
dan sorenya kita belajar csms apa itu contractor safety management system bersama Mediatama dan kita competent ya
Jadi kita kerjasama sama kita kompeten untuk pelaksanaan sertifikasi bnsp dan
lain-lain Oke itulah informasi dari saya oke Pak Yudi kita akan buka
akhir-akhir pertanyaan ini dari Pak Agus Oke lewatin dulu Jadi temen-temen kalau
mau bertanya terkait dengan minajaya dengan P3 kaya dengan pertolongan pertama pada kecelakaan ditempat bekerja
terutama untuk penanganan kecelakaan oke Ada pertanyaan sebentar saya ambil dulu
payudaranya jadi boleh dianut suaranya
Ayudi diambil dulu suaranya hehehe
ditekan allmipa Yudi agenda masuk dari Pak Irwan lakawa eh
perusahaan-perusahaan yang level menengah kebawah pada umumnya tidak mempunyai fasilitas dan petugas P3K
Bagaimana caranya atau jalurnya agar perusahaan jasa konstruksi memiliki tim
P3K Oke ini mungkin Ah cara berbicara caraku
ngasih dengan manajemen supaya dikasih fasilitas P3 karena itu gimana tuh Pak Yudi cara ngomongnya itu
Hai silakan Pak Yudi
ndak ada nih ih dengan saya Eh jadi
lebih ke cara kita komunikasi dengan manajemen ya Jadi sebenarnya nih ini
juga karena biasanya perusahaan bicara
soal budgeting tapi akan terjadi pencet ini akan berbicara ketika terjadi
kecelakaan kerja nanti akan berbicaranya setelah terjadi kita selaku mungkin
penanggungjawab lapangan atau istilahnya sebagai ahli K3 di lapangan akan lebih baik kita dengan menyampaikan dengan
manajemen itu dengan bentuk dasar dasar peraturan ya bisa jadi kita mengajukan
dengan status peti dan pemerintah dalam
hal ini permainan ke nomor 15 2008 bisa didownload di Google juga ada Nah itu bisa kita ajukan Sesuai dengan
standar yang diminta kita lagi regulasi yang diminta oleh pemerintah dari hal
ini setidaknya kita selaku ketua gas di lapangan sudah mengajukan artinya bola panasnya Enggak lagi di petugas kita
lakukan ini secara tertulis ya tertulis dulu kita buat semacam pengajuan mungkin
mungkin waktu berapa eating Hai bikinnya
pembahasan soal K3 gitu itu kita sudah sampaikan dengan kekuatan nantinya kalau
misalnya terjadi kecelakaan kita bisa buka dokumen-dokumen yang pernah kita ajukan kalau misalnya perusahaan sampai
hari ini belum bisa menyediakan fasilitas P3K gitu Nah mungkin itu lebih
cenderung itu terkekeh biasanya juga terdiri runtuh karena ini pak
halo halo ya halo halo dengar Halo Yah
dengar Pak ledek ya jadi lebih cenderung sih ke tanya gitu ya Jadi kesimpulannya
temen-temen kalau mau berkomunikasi dengan manajemen ya dengan Pak Ya halo
Deni ya Jadinya kalau mau berkomunikasi dengan manajemen kita harus punya satu
regulasinya yang kedua tadi akibatnya apa kalau tidak ada P3K atau petugas P3K
gitu payudaya mungkin saya nambahin yang ketiga harus ada orang luar yang ngomong
Pak Yudi karena biasanya orang luar yang ngomong itu lebih didengerin contoh misalkan auditor yang datang jadikan
temuan itu juga biasanya langsung didengerin itu-itu ya ya oke Ada lagi
pertanyaan dari Bu Siti Atisha Kenapa di dalam kotak P3K itu tidak boleh ada obat
ditelan Hai dan Kenapa juga balsem dan minyak itu enggak boleh di dalam obat P3K kotak
P3K maksudnya Indonesia
Hai Bisa saya langsung dapat ini silakan jadi untuk Kenapa di dalam kotak P3K
kitu tidak diperbolehkan ada obat-obatan yang pertama obat-obatan seperti itu biasanya ada resep dokter biasanya
menggunakan petunjuk resep dokter atau ada efek samping dari penggunaan
obat-obatan contoh misal kita memasukkan obat batuk biasanya dia obat batuk itu
ada efek samping itu menyebabkan setelah minum bisa menyebabkan ngantuk gitu itu
kan akan berbahaya Justru untuk pekerjaan-pekerjaan di ketiga sebagai
operator misal kalau dia ngantukan bisa membahayakan orang lain Nah kenapa
Permenaker ini mengatur terkait dengan ketidak boleh kita selaku petugas P3K
menyediakan obat-obatan itu aneh Yogya nya kalau Kabupaten itu ada di klinik yaitu lebih tepatnya di klinik bukan
tidak tetapi cenderung kompetensi yang untuk memberikan obat-obatan itu lebih ke
mediknya dalam hal ini dokter atau pihak ini kita selaku petugas P3K hanya
menyediakan kan yang sifatnya ujian si awal terkait minyak kayu putih balsem it
Boleh dicek di produknya itu biasanya tidak ada tulisan BPOM terus juga
biasanya itu tertulis produk jamu tulisannya jadi lebih herbal kalau kita
merujuk pada definisi dari pertolongan pertama tadi kita merujuk kepada medis
Artinya kita berdasarkan ilmiah Ilmu kedokteran itu mungkin lebih cenderung seperti itu Pak Deni Roke Pak boleh
nggak kotak P3K to dikunci karena kalau dikonstruksi itu kadang suka habis baru
diisi hari ini siang atau pagi besok atau Pak sorenya udah hilang semua itu gunting itu betadin boleh nggak
kira-kira Terus kalau boleh itu mekanisme kayak gimana tuh pak Oke baik
sebenarnya ini semua tempat rata-rata itu Pak isi kotak P3K itu banyak hilang
terutama gunting banget ah sebenarnya lebih baik kotak P3K tidaknya lebih baik
ya kenapa kalau sistemnya berjalan dengan baik contoh seperti ini setiap
hari harus ada checklist checklist Siapa yang melakukan bisa jadi housekeeping
bisa jadi sekuriti ini setiap hari kita bantu pihak security atau pihak skating
di perusahaan kita diberikan checklist gitu Pak terkait P3 teka apa checklist
isi kotak P3K sesuai Permenaker nomor 11 tadi jadi setiap hari mereka bisa checklist setiap hari juga lapor ke
manajemen Apabila ada satu unit atau lukis yang hilang gitu Jadi itu mungkin
lebih cenderung ke sistemnya aja sih kalaupun dikunci juga boleh asalkan spam
pegang kunci itu memang standby atau memang sudah ada tugas itu ditempat artinya memang sudah ada penunjukkan
langsung siapa piket pada hari itu memegang kotak P3K artinya memang
petugas yang di lapangan yang sudah ditugaskan gitu bisa-bisa dikunci ke kede sah-sah aja ya untuk mempertahankan
isi dari kotak P3K gitu ya oke Bagaimana penanganan pertama atau pertolongan
pertama lalu kita melihat ada indikasi korban copy 19 ini Pak Agus Budi Purnomo
ni nanya nih Indonesia
I have porno silakan Pak Yudi Oke nehnik
lebih keprok setan nih pak ya kita sebanyak untuk saat ini apapun
kejadian-kejadian di lapangan itu memang kita harus menerapkan protokol terkait
dengan copy 19 Nah kecenderungan kalaupun siapapun apapun kejadiannya
tetap kita pede yang harus diutamakan tapinya pt.apg yang standar itu adalah
masker sama hand skun artinya gini kita
juga tidak bisa menentukan bahwa si korban itu langsung kena koffiekan baru dicurigai dan Pak seperti itu kan Nah
akan lebih baik kita memastikan dulu cidera si korban karena kita butuh kita
juga buat punya kewajiban untuk melakukan tindakan-tindakan P3K akan
lebih memprioritaskan adalah keselamatan ingat tujuan utama tadi adalah menyematkan menyelamatkan jiwa tapi juga jangan
sampai Safety First yang pertama keselamatan diri kita juga Jangan sampai kita abaikan Jadi tetep kita menggunakan
protokol kesehatan cuci tangan menggunakan APD yang sesuai anda telah
yang mungkin disediakan oleh perusahaan Oke katanya berikutnya Bagaimana kalau
penanganan luka bakar nih pak misalkan luka bakar kena knalpot atau luka bakar kena mesin Biasanya kan orang awam in
ini Pak Saudi Eko mungkin Terlewatkan tadi ada pada materi tentang luka bakar web mohon dijelasin lagi nih pak
Kebanyakan orang pada orang awam itu kadang kalo dah kena knalpot aja ya itu
larinya cari ecapede dari odol gitu ya Cari apa lagi ya mentega yang kemarin
itu sebabnya boleh enggak sih baik itu nafas Saudi econic luka bakar kayak gimana gitu Kalau udah dikasih kecap
kasih mentega kita steam Hai jadi derajat-derajat tadi memang
tidak ada penjelasan soal luka bakar tapi nggak papa sih kita sering juga
disini jadi Luka bakar itu ada tiga derajat-derajat 1° dua dan derajat tiga dari Derajat 12 Jan jadi kayak
tergantung dari luasan atau bentuk Citra itu sendiri jadi luka bakar satu mungkin
kalau knalpot itu masih kategori derajat 1 dan bisa menuju ke derajat dua kalau
raja2 itu sudah ada isi kayak ada air dalam kulitnya itu Pak bengkak itu itu
penanggulangannya secara umum adalah mengalirkan dengan air mengalir jadi tujuan pertama P3K Dalam Luka bakar itu
adalah menurunkan suhu pada area kulit yang terbakar secara perlahan ini tidak
boleh juga kita mengalirkan dengan air es gitu jadi akan lebih baik itu air mengalir jadi suhunya akan turun secara
perlahan itu kurang lebih sampai 30 menit pateni sampai betul-betul suhu
sudah tua Hai kalau memang acitra di kita sudah dianggap parah atau ada indikasi mungkin
si korban bunga atau mungkin ada indikasi-indikasi lainnya segera mungkin bawa ke rumah sakit karena tujuan P3K
itu adalah memberikan ke penyelamatan di awal kita tidak boleh memberikan
mengoleskan misal dengan apa namanya pasta gigi gitu Pak terus juga kita
mengoleskan tadi kecap segala macam tidak ada benar karena tidak ada secara ilmiah sampai saat ini secara ilmu
kedokteran belum ada mematenkan itu boleh sama halnya seperti yang banyak
ini Pak Deni biasanya luka terjadi luka itu dikasih bubuk kopi gitu kan itu juga
Biar saya jelas begini karena semuanya itu prinsipnya bagus bisa menyembuhkan
luka dengan cepat atau mengeringkan luka cerita tapi yang jadi masalah opini
prosesnya Apakah sudah bener cara pengolahannya Gitu dulu copy tadi Mungkin kita tahu sendiri dari awal Puji
tapi dari pengeringan sampai dia jadi bubu itu kan kita nggak tahu sterilisasi
tubuh kopi itu menjadi masalah seperti itu sama dengan luka bakar sampai sejauh
ini supirnya hanya mengalirkan air yang tujuannya adalah menurunkan suhu secara
lihat Itu hebatnya menurunkan suhu yang kena kulit luar gitu Pak ya kalau habis
habis dipakai air mengalir terus kita olesin Bioplacenton itu aku nggak coba
karena itu juga untuk menghilangkan bekas juga itu kalau gelap tukang enak banget ya kalau tujuan P3K kan adalah
perut pertolongan pertama kalau kita sudah kasih beliau Bioplacenton itu lebih jenuh adalah pasca P3K Oh gitu Itu
yang memberikan kompetensi itu adalah yakni Pak oke terus adalah gini
pertanyaan kalau kondisi tidak sadar
Nah itu mungkin ada nih pertolongan pertamanya gimana misalkan ada yang pingsan kayak gitu Pak di tempat kerja
atau ada juga yang kesurupan Tuhan kondisi tidak sadar terkena itu gimana tuh cara penangannya penanganannya nih
rahim Siti Atisha rezeki ini kalau korban tidak sadar yang pasti untuk
tahap awal kita observasi dulu Artinya kita memastikan dulu respon korban jadi
dengan cara menepuk bahu korban atau menggoyangkan badan korban apabila tetap
tidak ada respon kita pastikan nafas ini
yang paling penting pas korban nafas sama tadi korban Apabila ada denyutan
ini Apabila dan apa seperti korban masih dalam kondisi normal mungkin hanya
kesadaran saja yang hilang tapi kita observasi sampai jangan sampai lebih dari 30 menit kalau tetap tidak sadarkan
diri kewajiban kita adalah petugas ke-36 berwujud Hai korban ke fasilitas kesehatan tebel
nah diri kita punya ranah-ranah itu sebatas itu aja Pak Deni ini diturunkan
menyembuhkan lukanya pom jantan baik langsung Jangan terlalu kita pak Oke
batasannya 30 menit Pak ya ya betul oke bagaimana kalau misalkan korbannya
itunya lebih lagi nih prosedur pertolongan pertama pada korban yang terkena atau tersiram bahan kimia yang
bersifat asam misalkan asam sulfat HCL itu apa yang kita lakukan ke Pak Nur
Nancy Wara Dewi nanya Jadi sebenarnya nih lebih luas lagi pakai ini kalau
kimia Biasanya kan ada di dalam petunjuk bahan-bahan kimia itu ada biasanya wes
Ya ada P3K dalam Jadi tergantung dari zat kimianya pateni khawatirnya kita
gini lalu kita alirkan dengan air bisa jadi bahan kimia itu bereaksi gitu loh Hai begitu air kan bisa suhu tadinya
tujuan kita secara umum adalah untuk apa mengalirkan air tadi untuk membersihkan
dan tapi juga kita harus hati-hati karena ada bahan kimia yang memang tidak bisa bertemu dengan air yang bisa
menyebabkan Yusuf terbakar mungkin lebih cenderung terlihat dari petunjuk dalam
pertamanya tuh Biasanya kita dapat ke kontrak dapat bahan kimia itu biasanya
ada petunjuknya juga pateni jadi kita lihat juga di MSDS bahan kimia tersebut
sebelum kita melakukan pertolongan pertama makanya MSDS itu harus tersedia di tempat bahan kimia itu digunakan gitu
Pak ya oke lanjut pertanyaannya Bagaimana dengan melakukan CPR otomatis
ketika kita akan memberikan nafas buatan setiap siklus pijat jantung dalam
pemberian bernapas buatan Akita tiupkan ke korban adalah CO2 itu
kita pakai Shipyard otomatis nih Pak untuk nafas buatan itu kita Sembur pakai nafas kita juga apa enggak tuh CO2 nya
apa kepada ini Maaf kurang jelas tadi oke langit dalam melakukan CPR otomatis
kita akan memberikan nafas buatan setiap siklus pijat jantung dalam pemberian
nafas buatan apakah yang kita tiupkan ke korban adalah co2e
hai oh jadi lebih cenderung pertanyaannya adalah yang kita hembuskan itu sih 2/2 gitu kan Iya karena dia
pakai Shipyard otomatis Depag Oke sebenarnya gini kita menghembuskan kepada korban itu sebenarnya tujuannya
bukan memberikan oksigen Pak kecenderungan kita adalah membantu
paru-paru itu mengembang Hai indie dalam sisa rongga-rongga di dalam paru-paru itu masih ada kandungan
oksigen Jadi kita itu lebih cenderung mendorong prinsipnya dalam kita hembusan itu tidak semuanya partikel oksigen
semuanya sosial2 ini ada kandungan 80%
mungkin sudah 60% oksigen gitu Jadi bukan semata-mata kita ngasih CO2
tujuannya adalah membantu mengembangkan paru-paru dengan mungkin di dalam
rongga-rongga itu masih ada tersisa kandungan oksigen gitu oke bagus sekali
ini pak jadi gitu ya Pak Andika Pa yah jadi bukan semata-mata 100% CO2 tapi ada
juga O2 nya gede ya oke Bagaimana penanganan luka yang sudah ada infeksi
nanah nih apakah baik luka tersebut ditutup atau tetap terbuka nih pak
Hai Luka infeksi The Key free kalau infeksi itu lebih ke Pasca ya Pak Deni ke Pasca ya bukan
pertolongan pertama Ya karena biasanya dalam ketiganya salah Jadi ini kita P3
kecil kita salah atau terlambat dalam melakukan tindakan P3K itu indikasi
lanjutannya trailer itu tadi salah satunya bernama mungkin akhirnya apa
airnya mungkin pakai air yang tidak steril mungkin cara penanggulangannya
salah itu awal oke terus eh ada lagi nih
kalau nanya misalkan pakai aquades diganti pakai air place dari Roto itu
boleh nggak aku ada 100 ml itu diganti pakai air flash dari Roto ini biasanya
untuk kotak P3K Ning rute itu sebenarnya untuk ke mata ya
Hai aku habis aku adhesin dalam kotak P3K kan ada yang pakai gelas kecil untuk
ditempel di mata itu tuh diganti pakai i-flash atau Roto boleh nggak tepat Pak
ya segi Ivan nanya nih ya Jadi kita lihat dulu kandungan runtuhnya kita
lihat dulu fotonya yang yang dimintakan hanya aquades gitu kan tapi air murni
air sulingan Jadi kalau ada kandungan kimia lain itu lebih baik itu tidak usah
pakai karena kita tidak ada zat kimia ini hanya menggunakan terus ini Pak Jaya
juga nanya nih Pak kotak P3K itu yang bener Yang mana sih Pak karena ada juga
yang warnanya berbeda nih nonton misalkan silangnya itu warnanya merah gitu kan padahal disarankan warna hijau
terus ada juga yang isi kotak P3K juga beda-beda tuh ada kelas A kelas B kelas
C kadang juga diisi ya Hai bukan standar kotak P3K misalkan coto ada pembalut di sana kayak gitu
saran nih multi Pak Yudi itu sebenarnya Tapi tiga itu seperti apa sih Pak
mungkin nih di boleh dijelasin lagi nih dari dari pajak Wahyudin Oke Jadi
sebenarnya kecenderungan isi dalam kotak P3K tetap harus merujuk kepada pekerja
kalau misalnya pertanyaan tadi cepat daripada ini ISIS standar kotak P3K sama
kotak P3K nya kenapa warna oleh itu warna merah yang dijual di pasaran
padahal ke-3 akan warna hijau gitu rempeyek yang menyerahkan udah dipakai PNI gitu
Hai nih sudah ada di dalam aturan undang-undang Adek ada di regulasinya ya
Permenaker nomor 15 tahun 2018 yang Pak ya
Oh ya Halo sudah ada di permen akan nomor 15 tahun 2018 Pak Yudi ya Jadi
sedikit sudah eh salah nangkep nih makanya tadi jadi cenderung Pakai warna
apa kan gitu Pak yang lebih dulu oleh undang-undang nomor 1 tahun 2018 itu
terkait dengan kepalangmerahan Pak Deni jadi kepala merah itu sudah ada soal
penggunaan lambang di situ Warna Lambang Merah itu lebih cenderung yang memiliki
izin institusi dalam arti pemilik atau yang berwenang memiliki menggunakan
warna merah palang warna merah itu adalah palang merah yang ada di negara tersebut dan tentara TNI Biasanya kalau
di Indonesia jadi cuman dua Yesus Ini yang boleh pakai itu kalau merujuk
Pakai warna pahit jeruk kita sesuai dengan di dalam untuk apa Pilih dalam K3
itu kan warna hijau itu lebih keprek titipkan Oke jadi gitu ya temen-temen ya
jadi warna merah itu sudah ada aturannya yang berhak pelet penis jadi cenderung
kita menggunakan lambang hijau ok
Ayo kita buka langsung pertanyaan lagi nih Pak Yudi temen-temen kalau ada yang
mau bertanya langsung sama pembicara kita saya buka ada tiga pertanyaan silahkan gunakan Raihan nya ya gunakan
rice gamenya Ini ada Mbak Herlina ini teman kita juga nih di Palembang lainnya
Pak Sukri Pak kamu Din nah kayak Herlina dulu silakan halo halo salamualaikum Eh
yang mau saya tanyakan nih Ada Lima pertanyaan Pak jadi payudara OST Oh ya
Saya kerjanya di Jakarta tetapi balik apa namanya Masih isolasi Mandiri
sekarang di Palembang Saya bekerja di PLN sebagai pengawas untuk kontraktor
gini Pak Untuk klinik sama ruang P3K ada perbedaan atau tidak kalau ada apa
namanya Hai aja perbedaannya gitu karena cinta ada surat teguran dari Citata atau dinas
apa namanya Cipta Karya tata ruang itu harus menyediakan klinik tetapi untuk
Klinik itu Kalau tidak salah harus ada apa kiper khususnya kira-kira internet
tapi kontraktor itu ngotot dia pakai ruang P3K saja gitu nah selain dari
dokter itu apakah ada persyaratan yang lain berkata tuh apa Gita Apakah hanya
perbedaannya cuman penyediaan roti medis yang ada hiperkes nya itu satu yang
kedua ya di ruang P3K itu boleh nggak kita kasih kotak yang namanya kotak obat
jadi dia ada dua ada dua kotak P3K tersendiri dan kotak obat terus kota
obat itu ada kriterianya Enggak maksudnya tuh Hai Umpama nih kayak oleh angin atau apa
itu bisa atau enggak gitu kan karena cenderung kadangan kalau obat-obatan
yang ditelan terkadang disalahgunakan pusat yang ada pertanyaan kedua terus
yang ketiga ini pak kalau Mbaknya kesetrum ada umpamanya kita lagi
terminasi Pak ya atau penyambungan kabel atau apa Umpama ada induksi istilah kata
tuh induksi nah induksi itu enggak terlalu parah Tetapi dia cocok atau gimana apakah termasuk kita mau
pengendalian P3K nyata termasuk sosok atau ada yang lain kah gitu ceritanya
tempat terus empat yang keempat itu Mama
ada ledakan-ledakan itu Umpama dari belakang gitu Pak ya terus juga ledakan
a Mungkin sedikit melepuh atau gimana harus segera kita langsung ke tim medis
atau ada penanggulangan lain bagaimana terhubung kira-kira belajar Tarmi Aduh
bagian belakang lah gitu lama ledakan naik ada lagi pak satu lagi puasa tolak
gini semen Pak lagi pakai Kita kan nggak
tahu tuh pak bahan semen kan mungkin beda-beda kita akan mengambilnya dari apa olehnya itu beda-beda nafas waktu
dia lagi alergi yg pas dia lagi pegang alergi itu Apakah hanya cuman air atau
apa ya Pak padahal dia udah pakai sarung tangan gitu tapi karena dia alergi jadi panas satu gimana itu tindakan P3K nya
gimana ya Pak udah ditangkap semua Oke Pak Yudi biar saya rekap nih ya Yudi
bisa jawab perbedaan ruangan klinik sama rombongan P3K Nah itu dulu Pakde
bertanya pertama silahkan Hai Beb tadi yang Saya dengar pada ini
tuh kan banget dari pihak bank PR ya ya jadi jadi kasusnya ini antara kontraktor
sama dari PLN nya sendiri itu ada dua perbedaan nih ya jadi kontraktor kata
CEO ininya Oke enggak papa pakai ruangan P3K aja tapi kata PLN nggak boleh nih
ruangan P3K sama ruangan klinik tuh harus berbeda itu menurut Ayudi gimana
perbedaan antara ruangan klinik ruangan p36 t3k sama petugasnya itu gimana coba
kalau kita bicara perbedaannya jelas beda kalau ruang P3K itu hanya cenderung
yang tersedia ada hanya tempat istirahat ih ngebet sama wastafel dan tetapi tidak
awal termasuk alat transportasi dalam hal ini andi tidak menyimpan dalam ruangan itu adalah alat medik termasuk
oksigen pun tidak aktif mainkan dalam kompetisi maka itu masuk di ranahnya klinik dalam hal ini apakah
kontraktor boleh menyediakan ruang P3K saja tergantung dari jumlah karyawan
yang lalu memang ada yang lebih cenderung mungkin bisa nambahin Gan
tambahin kriteria untuk pemberian keunikan ada ketentuan juga klinik tidak
mudah Mandiri membuat keuangan ketik.tv dan juga untuk Klinik ini kepada Ini
pertanyaan pertama Oke saya saya coba tadi temen-temen semua pertanyaan
pertamanya Mbak Herlina ini teman-teman bisa buka di YouTubenya kasih Deni ya saya sudah bahas di sana ruangan P3K
versus ruangan klinik teman-teman bisa lihat nanti disana kalo ruangan P3K itu diatur dalam Permendagri
nomor 15 tahun 2018 kewajibannya menyediakan ruang P3K kata fairytail
betul diatas 100 pekerja tapi kalau masih dibawah 100% yaitu lihat lagi
potensi bahaya tinggi atau nggak kalau dia potensi by tinggi dengan dibawah 100 pekerja wajib pada ruangan P3K kalau
untuk ruangan klinik itu ada regulasinya ini Pak Yudi dicat gede Nomor 22 Tahun
2008 nah setiap tempat kerja yang memiliki pekerja lebih dari 500 orang
kita ada ruangan klinik namanya untuk potensi my tinggi tapi kalau untuk
potensi bahaya menengah atau sedang itu kalau 1000 pekerja wajib ada ruangan
klinik nah bagaimana kalau misalkan kita nggak mau repot dengan ruangan klinik nah boleh emoyu dengan faskes terdekat
nah seperti itu teman-temannya oke silakan nanti dilihat hai oke berikutnya nih Pak Yudi ah
mengenai kesetrum Ah ini penanganan P3K
kalau kesetrum itu gimana tuh kan ada sosok juga topaz kesetrum itu pada saat ada induksi juga tuh katanya bilangnya
itu gimana tepat Yudi Kenangan MP3 kesetrum ya tadi kan di selesai Sudah
saya sampaikan ada enam langkah dalam tindakan pertolongan pertama itu secara umum digunakan yang pertama yang pasti
ati-ati kalo misal disitu ada masih ada tegangan listrik semuanya harus bener-bener diputus baru kita mendekati
korban di Jangan sampai kita panik gara-gara panik aliran listrik tetap ada
tegangan kita tetap mendekati korban nice itu ada induksi juga akan pakai ini ya bener memastikan dulu tim teknis kita
tim engineering kita untuk memutus semua aliran itu yang mungkin yang pertama yang
paling dulu kita selaku petugas P3K baru kita langsung Langkah kedua tadi sudah
ada penilaian Dini terus juga lanjut ke
meng-cover nilai ini yaitu dengan [Musik] mengikat kesetiaan kesadaran korban jadi
bisa kita cek dulu kesadaran korban respon korban gitu kan baru kita memastikan ada-tidaknya nadi apapun
nafas baru kita lanjut sipiar jadi ini lebih kompleks seperti ini kalau kita bicara kesetrum listrik itu tergantung
dulu kalor yang menjadi prioritas apabila memang diminati tidak ada nafas hilang Nah itu kita harus lakukan CPR
ini ditangkap jelas lagi dalam materi CBR Pak Deni kenakan lebih kalau yang
tadi ada Ledakkan melepuh dibagian belakangnya itu gimana Pak tendangannya Apa itu kayaknya udah ada ledakan terus
melepuh dibagian belakangnya korban Katanya tadi itu kita sebagai hovizza pelet lakukan untuk pakainya udah enggak
udah bukan ranahnya PT Aa gitu Pak yaitu ya bener apa itu Jadi mungkin cenderung kita upayakan jangan
sampai menyiram menit Jadi kalau misalnya ada terbakar di belakang punggung korban upayakan jangan menyiram
dengan air panggilkan Justru dengan menepuk-nepuk dengan mungkin Kain basah
menyiram dengan pasir itu disuruh guling-guling aja Pak
[Musik] hai oke air terus ada satu lagi nih
alergi semen nah ini kayaknya bukan ketiga ak juga nikahnya komedi semua ya
alergi semen di kalau kita orang cardigan akan lebih bagus memang
konsultasi ke dokter ya oke Ada pertanyaan dari pak Jul kompetensi oleh
seorang petugas P3K itu harus seperti apa sih Pak secara legal diakui Dicky
pemerintah di diregulasi itu kayak gimana sih Pak kiri ya jadi kompetensi
petugas P3K tayang yang jelas harus mengikuti pelatihan P3K yang diselenggarakan oleh pusat jasa K3 dalam
hal ini sudah ditunjuk oleh kemenaker jadi harus tersertifikasi oleh kemenaker
jadi itu mungkin ketentuan selama kalau untuk part ini biasanya selama tiga hari
katanya ada lisensi juga nih lisensinya gimana terdapatnya Pak Ini Pak Zul nanya
nih Hai kalau kartu lisensi itu lebih cenderung ke pengawas Disnaker setempat
hingga di contoh misalnya di DKI Jakarta
pun Bapak trainingnya di Bandung misal jadi Oke jadi gitu ya teman-teman ya Pak
Yudi kalau training P3K boleh di mana aja sertifikasi Kemenag karr lisensinya
dari Disnaker setempat sesuai dengan tempat kerja teman-teman bekerja gitu ya
Pak Yudi ya kalau dia belum kerja bakti belum bisa dapet kartu lisensi gitu Pak ya Oke Pak Yudi Kayaknya waktu kita
sudah habis nih Pak Yudi Tapi sebelum kita tutup Boleh Pak Yudi untuk memberikan closing statement nya terkait
dengan penanganan kecelakaan kerja di tempat kerja ini supaya efektif efisien
dan yaitu tindakan yang benar Boleh Pak Yudi memberikan closing statement nya terkait
dengan topik kitas yang ini silakan payu D Oke Baik terima kasih Pak Dedi mungkin
skorsing saya disini cenderung eh yang
kita selaku pekerja atau petugas P3K di tempat
Mbak yang paling baik adalah membangun sistem dulu Pak Deni jadi sistem terekam
hal ini ada mengandung Facebook maupun
mungkin FTV menatap purse kerjasama dengan pihak luar tadi sudah saya
sistemnya jadi sistemnya itu ada sarana ada sumber daya yang sudah potensi terus
juga dukungan dukungan dari banyak penemuannya pihak luar eksternal dalam
hal ini mungkin Fasilitas Kesehatan penunjang ya Jadi kita tidak ibu kan
bukan tujuan Sebutkan tujuan Ayo kita tugas P3K dalam menyembuhkan kita hanya
melakukan tindakan Awal jadi keberhasilan secara utuh dalam
pelaksanaan kecelakaan kerja itu adalah sistem jadi semua sistem ini
terintegrasi atau terpadu jadi selayaknya kalau putusan itu jauh dari fasilitas kesehatan akan lebih baik
kerjasama fasilitas terdekat gitu dalam hal ini untuk transportasi Mulan mungkin tenaga
medik yang memang ada kompetensi di area tersebut namun kini tepat ini hanya seputar masukkan gitu oke luar biasa
nilai dia dari sisi MP3 kayaknya ya terima kasih banyak nih Pak Yudi ya atas
waktunya yang sudah menyempatkan untuk mengisi webinar nya Mediatama dan berbagi ilmu sharing ilmu ya semoga
payudara ini di selalu diberikan keselamatan kesehatan keberkahan rezeki gitu ya amin begitu dan diberikan pahala
Ayah amal jariyah nya buat materi kita hari ini Oke teman-teman semua mungkin
masih ada beberapa pertanyaan yang mungkin belum bisa kami jawab ataupun payudara wap mungkin ada juga beberapa
pertanyaan lagi karena waktu kita yang sangat sempit ini kami mohon maaf ya oke
teman-teman semua stea.com di rumah saja akan terus kompetensi temen-temen semua
melalui webinarjam idetama Oke tapi saya itu aja saya hidup dengan Billahi taufik
wal hidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam Safety.
Terima kasih.
3F_09_2141160135_Daniel Salmon H
BalasHapusijin bertanya:
Apa langkah-langkah yang harus diikuti dalam memberikan pertolongan pada korban kecelakaan atau cedera ringan di tempat kerja?
izin menjawab,
HapusMemberikan pertolongan pertama pada korban kecelakaan atau cedera ringan di tempat kerja adalah langkah penting untuk mengurangi risiko komplikasi dan memastikan kesejahteraan korban. Berikut adalah langkah-langkah umum yang dapat diikuti:
1. Pemeriksaan Pernapasan:
Periksa pernapasan korban. Jika tidak bernapas, lakukan resusitasi jantung paru (CPR) sesuai dengan pelatihan yang Anda terima.
2. Kontrol Pendarahan:
Hentikan pendarahan dengan memberikan tekanan pada area yang terluka menggunakan pembalut atau kain bersih. Angkat bagian tubuh yang terluka jika memungkinkan.
3. Imobilisasi Cidera:
Jika ada indikasi cedera tulang belakang atau leher, hindari pergerakan yang berlebihan dan imobilisasi area yang terkena menggunakan bantuan alat bantu imobilisasi seperti papan imobilisasi.
4. Berikan P3K untuk Luka Ringan:
Bersihkan luka ringan dengan air bersih dan sabun, lalu berikan perawatan luka dengan antiseptik dan balut luka dengan perban steril.
izin bertanya,
BalasHapusApa peralatan P3K yang seharusnya tersedia di tempat kerja, dan bagaimana memastikan keberadaan serta ketersediaan peralatan tersebut?
3F_11_2141160095_Iqbal Hisbullah
HapusIzin Menjawab
Peralatan Pertolongan Pertama (P3K) sangat penting untuk menjaga keselamatan dan kesehatan di tempat kerja. Berikut adalah beberapa peralatan P3K yang seharusnya tersedia di tempat kerja, beserta cara memastikan keberadaan dan ketersediaannya:
1. Kotak P3K:
- Kotak P3K harus berisi peralatan dasar seperti perban, plester, gunting, dan pembalut steril.
- Pastikan kotak P3K ditempatkan di lokasi yang mudah diakses dan dikenal oleh semua pekerja.
2. Masker dan Pelindung Mata:
- Masker debu dan pelindung mata dapat diperlukan terutama di lingkungan kerja dengan potensi risiko debu atau benda-benda terbang.
- Pastikan pekerja tahu lokasi penyimpanan dan cara menggunakan masker dan pelindung mata dengan benar.
3. Sarung Tangan:
- Sarung tangan dapat melindungi tangan dari bahan kimia atau luka saat menangani benda tajam.
- Pastikan ada persediaan sarung tangan yang cukup dan ditempatkan di tempat yang mudah dijangkau.
4. Cairan Antiseptik atau Pembersih Tangan:
- Cairan antiseptik atau pembersih tangan membantu mencegah penyebaran kuman.
- Pastikan ada dispenser cairan antiseptik di area kerja atau tempat-tempat strategis lainnya.
5. Pembalut Dingin dan Panas:
- Pembalut dingin dan panas dapat digunakan untuk meredakan cedera otot atau sendi.
- Pastikan pembalut ini tersedia di kotak P3K dan mudah diakses.
6. Alat Bantu Pernapasan:
- Alat bantu pernapasan seperti masker CPR atau peralatan lainnya harus tersedia di tempat-tempat yang mudah dijangkau.
- Pastikan pekerja yang ditugaskan untuk penggunaan alat bantu pernapasan telah terlatih dengan baik.
7. Instruksi Penggunaan:
- Sertakan instruksi penggunaan peralatan P3K di tempat kerja, terutama jika ada pekerja yang belum terlatih.
- Lakukan pelatihan reguler untuk memastikan pekerja tahu cara menggunakan peralatan dengan benar.
8. Peninjauan Rutin:
- Lakukan peninjauan rutin terhadap kotak P3K dan peralatan P3K lainnya.
- Gantilah peralatan yang telah digunakan atau mendekati batas kadaluwarsa.
9. Pemberitahuan Darurat:
- Pastikan pekerja mengetahui lokasi dan cara mengakses fasilitas P3K, dan tempat pertolongan darurat lainnya.
10.Pencatatan dan Pelaporan:
- Minta pekerja untuk melaporkan jika mereka menggunakan atau mengeluarkan peralatan P3K.
- Lakukan pencatatan dan evaluasi terhadap penggunaan P3K untuk perbaikan lebih lanjut.
Dengan memastikan keberadaan dan ketersediaan peralatan P3K, serta melibatkan pekerja dalam pelatihan dan penggunaan yang benar, dapat meningkatkan respons dan keselamatan di tempat kerja.
3F_11_2141160095_Iqbal Hisbullah
BalasHapusIzin bertanya
Bagaimana cara memastikan bahwa kotak P3K selalu terisi dan siap digunakan di tempat kerja?
3F_04_2141160141_Amalia Nabila
Hapusizin menjawab
Penetapan Standar Isi P3K:
Tentukan standar isi yang spesifik untuk kotak P3K sesuai dengan risiko dan kebutuhan tempat kerja. Pastikan bahwa kotak P3K dilengkapi dengan peralatan dan obat-obatan yang sesuai untuk mengatasi kemungkinan cedera atau penyakit yang mungkin terjadi.
Jadwal Pemeliharaan Rutin:
Tetapkan jadwal pemeliharaan rutin untuk memeriksa dan mengisi kembali isi kotak P3K. Ini dapat mencakup pemeriksaan mingguan atau bulanan tergantung pada tingkat risiko dan kebutuhan tempat kerja.
Tanggung Jawab Pekerja P3K:
Tentukan secara jelas tanggung jawab pekerja atau tim khusus untuk memeriksa dan mengisi ulang kotak P3K. Pastikan bahwa pekerja yang bertanggung jawab memiliki pemahaman yang baik tentang isinya dan menjalankan tugas mereka secara rutin.
Pencatatan dan Pemantauan:
Terapkan sistem pencatatan yang rinci untuk memantau tanggal pengisian kembali, tanggal kedaluwarsa obat-obatan, dan kondisi peralatan P3K. Pemantauan secara teratur membantu mencegah kekosongan atau obat-obatan yang kedaluwarsa.
Rotasi Obat-obatan:
Lakukan rotasi obat-obatan secara berkala untuk memastikan keefektifan dan keamanannya. Tentukan tanggal kedaluwarsa pada setiap obat dan pastikan obat yang mendekati atau telah melewati batas waktu kedaluwarsa segera diganti.
Pelatihan Pekerja:
Berikan pelatihan kepada pekerja yang bertanggung jawab dan pekerja lainnya tentang penggunaan yang benar dan pengecekan rutin kotak P3K. Pemahaman yang baik tentang cara menggunakan peralatan dan obat-obatan adalah kunci untuk pemeliharaan yang efektif.
Prosedur Penggantian Cepat:
Tetapkan prosedur penggantian cepat untuk mengatasi kekosongan atau kekurangan dalam kotak P3K. Pastikan ada stok cadangan peralatan dan obat-obatan yang dapat segera digunakan saat kebutuhan mendesak.
Dengan memperhatikan aspek-aspek di atas, perusahaan dapat memastikan bahwa kotak P3K selalu terisi dan siap digunakan, sehingga meningkatkan respons terhadap keadaan darurat kesehatan di tempat kerja.
3F_04_2141160141_Amalia Nabila
BalasHapusizin bertanya
Bagaimana perusahaan memastikan ketersediaan peralatan P3K yang memadai dan berkualitas, serta pelatihan yang cukup untuk pekerja dalam mengatasi situasi darurat kesehatan di tempat kerja?
3F_03_2141160012_Alfiriya Dwi Ayuni
HapusIzin Menjawab,
Perusahaan dapat memastikan ketersediaan peralatan P3K yang memadai dan berkualitas, serta memberikan pelatihan yang cukup untuk pekerja dalam mengatasi situasi darurat kesehatan di tempat kerja dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
1) Identifikasi Risiko Kesehatan:
Identifikasi potensi risiko kesehatan yang mungkin terjadi di lingkungan kerja. Evaluasi jenis kecelakaan atau cedera yang mungkin terjadi dan berdasarkan itu tentukan peralatan P3K yang diperlukan.
2) Pemilihan Peralatan P3K:
Pilih peralatan P3K yang sesuai dengan risiko spesifik di tempat kerja. Pastikan bahwa peralatan tersebut memenuhi standar keselamatan dan kesehatan yang berlaku, serta dapat memberikan bantuan efektif dalam situasi darurat.
3) Pemeliharaan Berkala:
Lakukan pemeliharaan berkala terhadap peralatan P3K untuk memastikan bahwa semuanya berfungsi dengan baik. Periksa tanggal kadaluarsa pada obat-obatan dan peralatan medis serta gantilah jika diperlukan.
4) Penempatan yang Strategis:
Tempatkan peralatan P3K di lokasi yang mudah diakses dan diketahui oleh semua pekerja. Pastikan bahwa peralatan tersebut terdapat di tempat yang strategis dan mudah diidentifikasi.
5) Pelatihan Pekerja:
Berikan pelatihan yang memadai kepada semua pekerja mengenai penggunaan peralatan P3K dan tindakan darurat kesehatan. Pastikan bahwa pekerja memahami cara menggunakan peralatan dengan benar dan efektif.
6) Simulasi Keadaan Darurat:
Adakan simulasi atau latihan keadaan darurat secara berkala untuk memastikan bahwa pekerja dapat mengimplementasikan pengetahuan mereka dengan baik dalam situasi nyata.
7) Kerjasama dengan Pihak Eksternal:
Jalin kerjasama dengan pihak eksternal seperti layanan medis darurat atau rumah sakit setempat. Pastikan bahwa ada protokol yang jelas dan kerangka kerja kerjasama untuk mengatasi situasi darurat kesehatan.
8) Audit Ketersediaan Peralatan:
Lakukan audit reguler untuk memastikan ketersediaan peralatan P3K. Pastikan bahwa peralatan tersebut tetap lengkap, tidak rusak, dan siap digunakan setiap saat.
9) Evaluasi Pasca-Kejadian:
Setelah terjadinya kejadian darurat, lakukan evaluasi untuk mengevaluasi efektivitas tanggapan dan menentukan apakah ada perbaikan atau peningkatan yang perlu dilakukan pada peralatan P3K dan pelatihan pekerja.
10) Pengelolaan Stok Obat-obatan:
Kelola stok obat-obatan dengan bijak dan pastikan bahwa obat-obatan tidak melewati batas kadaluarsa. Perbaharui stok obat-obatan secara teratur.
11) Sistem Pelaporan Insiden:
Tetapkan sistem pelaporan insiden dan hampir insiden kesehatan. Dengan demikian, perusahaan dapat mengevaluasi dan memperbaiki prosedur serta peralatan P3K berdasarkan pengalaman yang diperoleh.
3F_03_2141160012_Alfiriya Dwi Ayuni
BalasHapusIzin Bertanya,
Mengapa penting bagi pekerja untuk mendapatkan pelatihan dan sertifikasi P3K? Apa manfaatnya bagi keselamatan dan kesehatan di tempat kerja?
3G_01_2141160053_Aisa Davita Salsabilla
HapusIzin menjawab:
Pelatihan dan sertifikasi P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan) sangat penting bagi pekerja karena membawa sejumlah manfaat besar bagi keselamatan dan kesehatan di tempat kerja. Berikut adalah beberapa alasan mengapa hal ini penting:
Respons Cepat terhadap Kecelakaan:
Pelatihan P3K mempersiapkan pekerja untuk memberikan bantuan pertama dengan cepat setelah terjadinya kecelakaan atau insiden kesehatan. Respon yang cepat dapat mengurangi risiko cedera lebih lanjut dan mempercepat pemulihan.
Mencegah Komplikasi:
Dengan pengetahuan P3K, pekerja dapat memberikan pertolongan pertama yang tepat untuk mencegah komplikasi yang mungkin timbul dari cedera atau keadaan darurat kesehatan.
Meminimalkan Kerusakan dan Dampak Kesehatan:
Tindakan pertama yang benar dapat membantu mengendalikan dan meminimalkan kerusakan akibat kecelakaan atau cedera. Ini dapat mengurangi dampak jangka panjang pada kesehatan pekerja.
3G_01_2141160053_Aisa Davita Salsabilla
BalasHapusIzin bertanya:
Bagaimana perusahaan mengidentifikasi dan mengganti alat P3K yang sudah kadaluarsa atau rusak?
3D_07_2141160022_Delila Lukisani Tungga Dewi
HapusIzin menjawab :
Untuk mengidentifikasi dan mengganti alat Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) yang sudah kadaluarsa atau rusak, perusahaan dapat:
- Menjadwalkan pemeriksaan berkala alat P3K.
- Mencatat tanggal kadaluarsa dan hasil pemeriksaan.
- Melatih karyawan mengenali tanda-tanda kerusakan atau kadaluarsa.
- Menempatkan alat P3K dengan teratur dan mudah diakses.
- Memantau melalui sistem manajemen keselamatan kerja.
- Mengganti secara berkala sesuai umur pakai atau tanda-tanda kerusakan.
- Berkerjasama dengan pemasok untuk pembaruan informasi.
- Evaluasi setiap kecelakaan atau insiden untuk memastikan fungsi alat P3K.
3D_07_2141160022_Delila Lukisani Tungga Dewi
BalasHapusIzin bertanya :
Apakah ada kerjasama dengan pihak eksternal, seperti penyedia layanan medis darurat, untuk memastikan kelengkapan dan kecukupan alat P3K?
3F_18_2141160076_Sabila Vaisha Putri
HapusIzin menjawab,
Ya ada, kerjasama dengan pihak eksternal, termasuk penyedia layanan medis darurat, dapat menjadi strategi yang baik untuk memastikan kelengkapan dan kecukupan alat Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) di lingkungan kerja. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk menjalankan kerjasama tersebut melibatkan:
1. Konsultasi dengan Penyedia Layanan Medis
Identifikasi penyedia layanan medis darurat di wilayah sekitar perusahaan.
Konsultasikan dengan mereka untuk mendapatkan pandangan dan rekomendasi tentang jenis alat P3K yang diperlukan berdasarkan risiko potensial di lingkungan kerja.
2. Penyusunan Daftar Alat P3K
Bersama dengan penyedia layanan medis darurat, susun daftar alat P3K yang diperlukan sesuai dengan risiko dan karakteristik pekerjaan di tempat kerja.
3. Pelatihan Bersama
Adakan sesi pelatihan bersama dengan penyedia layanan medis darurat untuk karyawan perusahaan.
Pastikan karyawan memahami cara menggunakan alat P3K dan tindakan pertolongan pertama yang tepat.
4. Penyediaan Alat P3K
Berdiskusi dengan penyedia layanan medis darurat untuk menyediakan alat P3K secara berkala.Pastikan bahwa alat-alat tersebut memenuhi standar keselamatan dan keamanan yang berlaku.
5. Pemeliharaan dan Pemantauan
Tentukan prosedur pemeliharaan alat P3K, termasuk penggantian bahan habis pakai dan pemeriksaan rutin.Jalin kerjasama untuk memantau ketersediaan dan kondisi alat P3K secara teratur.
6. Penanganan Darurat Bersama
Diskusikan protokol penanganan darurat bersama dengan penyedia layanan medis darurat.Persiapkan rencana evakuasi dan koordinasi tindakan pertolongan pertama dalam situasi darurat.
7. Evaluasi Bersama
Secara rutin, lakukan evaluasi bersama dengan penyedia layanan medis darurat untuk memastikan bahwa alat P3K tetap memenuhi kebutuhan dan standar.
8. Pertukaran Informasi
Pertahankan komunikasi terbuka dan pertukaran informasi dengan penyedia layanan medis darurat tentang perubahan dalam risiko atau kebutuhan P3K.
3B_07_2141160070_Angelina Tri W
BalasHapusIzin bertanya
Bagaimana peran supervisor atau manajemen dalam memastikan ketersediaan dan pemeliharaan alat P3K sesuai standar K3?
3B_18_2141160009_Ria Amanda Salsabella
HapusIzin Menjawab:
1. **Pengadaan Alat P3K**: Supervisor atau manajemen bertanggung jawab untuk memastikan pengadaan alat P3K yang sesuai dengan kebutuhan tempat kerja. Mereka harus menentukan jenis alat P3K yang diperlukan berdasarkan jenis risiko yang mungkin terjadi.
2. **Pemeriksaan dan Pengujian Berkala**: Menetapkan jadwal pemeriksaan dan pengujian berkala terhadap alat-alat P3K untuk memastikan ketersediaan dan kelaikan penggunaan. Hal ini dapat mencakup pengecekan tanggal kedaluwarsa, keadaan fisik, dan kelengkapan isi kotak P3K.
3. **Pelatihan dan Kesadaran Karyawan**: Mengorganisir pelatihan reguler kepada karyawan tentang penggunaan alat-alat P3K dan prosedur pertolongan pertama pada kecelakaan. Manajemen perlu memastikan bahwa karyawan memahami dan terlatih menggunakan alat-alat P3K dengan benar.
4. **Perencanaan Darurat**: Menyusun rencana darurat yang mencakup penggunaan alat-alat P3K dan prosedur pertolongan pertama. Supervisor atau manajemen harus memastikan bahwa setiap karyawan tahu di mana kotak P3K berada dan bagaimana cara menggunakannya dalam keadaan darurat.
5. **Pemeliharaan dan Penyimpanan**: Memastikan alat-alat P3K disimpan dengan benar, terlindungi dari kerusakan, dan mudah diakses saat dibutuhkan. Supervisor atau manajemen harus merencanakan tempat penyimpanan yang tepat agar alat-alat P3K tetap steril dan siap digunakan.
6. **Evaluasi dan Peningkatan Berkelanjutan**: Melakukan evaluasi secara berkala terhadap kebutuhan, penggunaan, dan efektivitas alat-alat P3K. Manajemen perlu merespons temuan dari evaluasi tersebut untuk meningkatkan pemeliharaan dan keberlanjutan program P3K.
3B_18_2141160009_Ria Amanda Salsabella
BalasHapusIzin bertanya:
Bagaimana cara memastikan bahwa semua karyawan terlatih dalam prosedur P3K di tempat kerja?
3G_02_2141160126_Amir Mahmud
HapusIzin menjawab:
Untuk memastikan bahwa semua karyawan terlatih dalam prosedur P3K di tempat kerja, Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut:
1. Identifikasi kebutuhan kotak P3K dan pastikan kotak P3K tersedia di tempat kerja. Kotak P3K harus dilengkapi dengan peralatan medis yang lengkap, seperti perban, plester, obat-obatan, dan alat bantu lainnya.
2. Tetapkan jumlah petugas P3K yang memadai untuk memastikan keamanan dan kesehatan karyawan. Petugas P3K harus dilengkapi dengan peralatan dan fasilitas yang diperlukan untuk memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan.
3. Lakukan pelatihan P3K untuk semua karyawan. Pelatihan harus mencakup pengetahuan tentang prosedur P3K, penggunaan kotak P3K, dan tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan.
4. Lakukan audit internal dan eksternal untuk memastikan bahwa semua karyawan telah terlatih dalam prosedur P3K dan kotak P3K tersedia di tempat kerja. Audit juga dapat membantu dalam mengidentifikasi area di mana praktik keselamatan dan kesehatan kerja dapat ditingkatkan.
Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, perusahaan dapat memastikan bahwa semua karyawan terlatih dalam prosedur P3K di tempat kerja dan dapat memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan dengan cepat dan tepat.
3C_04_2141160002_Carissa Nayaka Apta Padmasari
BalasHapusIzin bertanya,
Bagaimana cara menilai keefektifan pelatihan P3K yang telah diberikan kepada karyawan dalam menghadapi situasi kecelakaan yang melibatkan lebih dari satu korban?
Terima kasih
3G_02_2141160126_Amir Mahmud
BalasHapusIzin bertanya:
Apa saja persyaratan yang harus dipenuhi oleh perusahaan dalam menyediakan P3K di tempat kerja?
3C_04_2141160002_Carissa Nayaka A.P
HapusIzin menjawab :
Persyaratan untuk menyediakan P3K di tempat kerja dapat bervariasi tergantung pada regulasi lokal, jenis industri, dan risiko kesehatan dan keselamatan yang terkait dengan pekerjaan tersebut. Berikut ini adalah beberapa persyaratan umum yang sering kali harus dipenuhi oleh perusahaan:
1. Ketersediaan Personel Medis: Menetapkan personel yang bertanggung jawab atau berkompeten dalam memberikan pertolongan pertama di tempat kerja.
2. Kebijakan dan Prosedur: Menyusun kebijakan dan prosedur terkait P3K yang jelas dan memastikan bahwa semua karyawan memahaminya.
3.Pemantauan dan Evaluasi: Melakukan pemantauan dan evaluasi terus-menerus terhadap program P3K untuk memastikan keefektifan dan kesiapan.
4. Kepatuhan Hukum: Memastikan bahwa kebijakan dan praktik P3K perusahaan sesuai dengan peraturan dan hukum kesehatan dan keselamatan kerja setempat.
5. Pelaporan dan Investigasi Kecelakaan: Menetapkan prosedur untuk melaporkan dan menyelidiki kecelakaan atau insiden yang melibatkan kesehatan dan keselamatan kerja.
3C_12_2141160031_Mochamad Fadli Gimawan
BalasHapusIzin bertanya:
Apa tindakan pertama yang seharusnya diambil dalam kejadian kecelakaan atau cedera sebelum bantuan medis profesional tiba?
3F_13_2141160001_Milinda Helma Safitri
Hapusizin menjawab
Tindakan pertama yang seharusnya diambil dalam kejadian kecelakaan atau cedera adalah menilai situasi keselamatan, memastikan bahwa tidak ada risiko tambahan, dan memberikan pertolongan pertama sesuai dengan keadaan, seperti memberikan pertolongan hidup dasar atau menghentikan pendarahan jika diperlukan.
3C_21_2141160148_Wildan Ihza Mahbuby
BalasHapusIzin bertanya
Jika suatu perusahaan tidak menyediakan P3k untuk tenaga kerja, adakah sanksi yg dapat diberlakukan kepada perusahaan tersebut?
3G_2141160029_Salwa Maulida Zahri
HapusIzin Menjawab,
Sanksi atau konsekuensi yang bisa diberlakukan tergantung pada hukum dan peraturan setempat. Ini bisa mencakup:
1.Denda dan Sanksi Keuangan: Pihak yang bertanggung jawab, termasuk perusahaan, bisa dikenai denda atau sanksi keuangan karena melanggar peraturan keselamatan dan kesehatan kerja terkait P3K.
2.Pembatasan Operasional: Otoritas dapat memberlakukan pembatasan atau larangan terhadap operasi perusahaan sampai mereka memenuhi standar yang diperlukan terkait keselamatan dan kesehatan.
3.Pencabutan Izin atau Lisensi: Dalam kasus serius di mana keselamatan dan kesehatan pekerja sangat terancam, otoritas dapat mencabut izin atau lisensi yang diperlukan untuk beroperasi.
4.Tuntutan Hukum: Pihak yang dirugikan akibat ketidakmampuan perusahaan dalam menyediakan P3K dapat mengajukan tuntutan hukum terhadap perusahaan tersebut.
5.Peringatan Resmi dan Tindakan Perbaikan: Otoritas pengawas keselamatan kerja juga dapat memberikan peringatan resmi kepada perusahaan dan mengharuskan mereka untuk segera mengambil tindakan perbaikan.
3F_13_2141160001_Milinda Helma Safitri
BalasHapusizin bertanya
Apa langkah-langkah konkretnya yang harus diambil dalam menangani keadaan darurat medis yang melibatkan cedera serius di tempat kerja, termasuk pemilihan tindakan P3K yang paling tepat dan langkah-langkah pertolongan pertama yang sesuai?
3D_22_2141160136_Tomy Ibnu Faujan
HapusIzin menjawab :
Menangani keadaan darurat medis yang melibatkan cedera serius di tempat kerja memerlukan respons cepat dan tindakan yang tepat. Berikut adalah langkah-langkah konkret yang dapat diambil:
1. Evaluasi Keadaan:
Tetap tenang dan evaluasi keadaan secara keseluruhan. Pastikan bahwa lingkungan sekitar aman dan tidak membahayakan orang lain.
2. Panggil Bantuan Darurat:
Panggil nomor darurat setempat (misalnya, 118 atau 119) atau sesuaikan dengan sistem darurat yang berlaku di wilayah Anda.
3. Sediakan P3K Segera:
Jika terdapat luka terbuka atau perdarahan, sediakan P3K segera untuk menghentikan pendarahan. Gunakan alat bantu seperti perban atau pembalut darurat.
4. Berikan Pertolongan Pertama:
- Untuk Pingsan atau Tidak Sadar:
Periksa pernafasan dan detak jantung.
Jika tidak ada pernafasan, mulai resusitasi kardiopulmoner (CPR) sesuai dengan pelatihan yang telah diterima.
Jika ada pernafasan tetapi tidak ada detak jantung, pertimbangkan memberikan CPR sesuai dengan panduan medis.
- Untuk Luka Serius atau Fraktur:
Jangan mencoba memindahkan korban kecuali jika diperlukan untuk keselamatan tambahan.
Imobilisasi luka atau bagian tubuh yang terluka dengan hati-hati.
- Untuk Luka Bakar:
Dinginkan luka bakar dengan air mengalir selama 10-20 menit.
Jangan menggunakan es atau bahan lain yang dapat menyebabkan kedinginan.
- Untuk Keracunan:
Panggil pusat kontrol keracunan atau ambulans.
Berikan informasi mengenai bahan yang mungkin telah dikonsumsi.
5. Berikan Informasi yang Jelas pada Tim Medis:
Berikan informasi yang jelas dan akurat kepada tim medis ketika tiba, termasuk detail keadaan cedera dan tindakan yang telah diambil.
6. Koordinasi dengan Tim Darurat:
Koordinasikan dengan tim darurat yang tiba di tempat untuk memastikan proses evakuasi atau pertolongan lebih lanjut dapat berjalan dengan lancar.
7. Dukung Korban dan Saksi:
Memberikan dukungan psikologis kepada korban dan saksi yang mungkin terpengaruh secara emosional.
8. Catat dan Evaluasi:
Catat seluruh tindakan yang diambil dan evaluasi prosedur darurat untuk perbaikan di masa depan.
9. Pelaporan dan Investigasi:
Lakukan pelaporan kecelakaan sesuai dengan kebijakan perusahaan dan mulailah investigasi untuk menentukan penyebab kejadian dan langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil di masa depan.
10. Tindakan Pengelolaan Pasca-Kecelakaan:
Berikan dukungan kepada karyawan yang terlibat dan libatkan mereka dalam proses pemulihan dan perbaikan keamanan di tempat kerja.
3G_20_2141160055
BalasHapusIzin bertanya :
Bagaimana peran pelatihan P3K dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pekerja terkait tindakan pertama pada keadaan darurat?
3F_18_2141160076_Sabila Vaisha Putri
BalasHapusIzin bertanya
Bagaimana cara mengkomunikasikan kepada management perusahaan agar diadakannya fasilitas P3K? sedangkan kita tahu perusahaan tersebut masih berada di level menengah kebawah.
3F_10_2141160015_Farrah Nurhalizah
BalasHapusIzin bertanya :
Apakah terdapat program inspeksi dan audit rutin terhadap fasilitas P3K, dan bagaimana hasilnya dijadikan dasar untuk perbaikan dan peningkatan?
3G_18_2141160014_Sesilia Galuh Hanindhasari
BalasHapusIzin bertanya :
Siapa yang bertanggung jawab untuk memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat kerja?
3B_16_2141160127_Rendi Nofitasari Robiansah
HapusIjin menjawab:
Bertanggung jawab untuk memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat kerja dapat bervariasi tergantung pada kebijakan dan struktur organisasi suatu tempat kerja. Namun, umumnya, tanggung jawab tersebut dapat ditempatkan pada beberapa pihak berikut:
1. Karyawan Sendiri:
- Karyawan diharapkan memiliki pengetahuan dasar tentang pertolongan pertama dan dapat memberikan bantuan pertama pada diri mereka sendiri atau rekan kerja jika diperlukan. Ini dapat mencakup tindakan sederhana seperti menghentikan pendarahan kecil atau menerapkan pertolongan pertama pada luka ringan.
2. Petugas Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3):
- Banyak organisasi memiliki petugas K3 atau staf medis yang bertanggung jawab untuk memberikan pertolongan pertama dan menangani situasi kecelakaan di tempat kerja. Mereka dapat memberikan perawatan awal, mengevaluasi cedera, dan mengoordinasikan bantuan medis lebih lanjut.
3. Tim P3K:
- Beberapa tempat kerja memiliki tim khusus yang dilatih untuk memberikan pertolongan pertama dalam situasi darurat. Tim ini dapat terdiri dari sukarelawan atau karyawan yang telah menerima pelatihan khusus dalam P3K.
4. Manajemen dan Pimpinan:
- Pimpinan dan manajemen juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa lingkungan kerja aman dan bahwa sumber daya yang diperlukan untuk memberikan pertolongan pertama tersedia. Mereka dapat terlibat dalam perencanaan keadaan darurat dan menyediakan pelatihan kepada karyawan.
5. Pekerja Medis atau Tenaga Kesehatan:
- Di beberapa industri, seperti sektor kesehatan atau industri berisiko tinggi, pekerja medis atau tenaga kesehatan mungkin hadir di tempat kerja untuk memberikan bantuan pertama dan perawatan kesehatan langsung.
Penting untuk diingat bahwa dalam banyak situasi, karyawan harus memberikan pertolongan pertama sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan mereka, dan selanjutnya melibatkan personel medis atau petugas K3 jika diperlukan. Pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk memberikan pertolongan pertama harus memiliki pelatihan yang memadai dan dapat berkoordinasi dengan baik dalam menghadapi keadaan darurat di tempat kerja.
3B_16_2141160127_Rendi Nofitasari Robiansah
BalasHapusIjin Bertanya:
Bagaimana Anda akan mengelola situasi di mana karyawan menunjukkan kurangnya minat atau partisipasi dalam pelatihan P3K, dan mengapa pelatihan ini penting untuk semua karyawan?
3D_22_2141160136_Tomy Ibnu Faujan
BalasHapusIzin bertanya :
Apa tindakan pertolongan pertama yang tepat untuk luka bakar ringan yang terjadi di tempat kerja dan bagaimana pelaksanaan prosedur pertolongan pertama dan penggunaan fasilitas P3K di tempat kerja?
3D/18/2141160039/Muhammad Ibnu Atho'illah
HapusIzin menjawab
Tindakan pertolongan pertama untuk luka bakar ringan di tempat kerja melibatkan langkah-langkah berikut:
Hentikan Paparan: Pisahkan pekerja dari sumber panas atau bahan yang menyebabkan luka bakar.
Dinginkan dengan Air Dingin: Siram area yang terkena luka bakar dengan air dingin selama setidaknya 10-20 menit untuk mendinginkan jaringan dan mengurangi rasa sakit.
Jangan Gunakan Es atau Bahan Lain: Hindari menggunakan es atau bahan lain langsung pada luka bakar karena dapat merusak jaringan lebih lanjut.
Tutup dengan Kain Bersih: Tutup luka bakar dengan kain bersih atau bahan sterile setelah didinginkan.
Jangan Pecahkan Bula: Jika ada bula (ampul berisi cairan) di luka bakar, jangan pecahkan. Biarkan tetap utuh untuk melindungi area tersebut.
Berikan Obat Pereda Nyeri: Jika diperlukan, berikan obat pereda nyeri yang sesuai sesuai dengan petunjuk dosis.
Prosedur pertolongan pertama dan penggunaan fasilitas P3K di tempat kerja dapat dijelaskan sebagai berikut:
Identifikasi Fasilitas P3K: Pastikan semua personel mengetahui lokasi fasilitas P3K di tempat kerja.
Hubungi Tenaga Medis Jika Diperlukan: Jika luka bakar lebih serius atau membutuhkan perhatian medis lanjutan, hubungi tenaga medis atau nomor darurat yang sesuai.
Pertolongan Pertama oleh Staf P3K: Jika ada staf P3K, mereka harus memberikan pertolongan pertama sesuai prosedur yang telah ditentukan.
Laporkan Insiden: Setelah pertolongan pertama diberikan, laporan insiden harus segera disampaikan kepada pihak yang berwenang untuk rekam medis dan analisis lebih lanjut.
Evaluasi dan Perbaikan: Lakukan evaluasi terhadap kejadian tersebut untuk memastikan bahwa langkah-langkah pertolongan pertama efektif dan perlu melakukan perbaikan jika diperlukan.
Pastikan seluruh personel terlatih dalam prosedur pertolongan pertama dan memiliki pemahaman yang baik tentang penggunaan fasilitas P3K di tempat kerja.
3B_04_2141160080_Eriko
BalasHapusIzin Bertanya:
Bagaimana perusahaan menilai keefektifan program pelatihan P3K, dan apakah ada umpan balik dari pekerja yang dapat memberikan wawasan tambahan?
3D/17/2141160122/Martanti Puri Rahayu
HapusIzin menjawab:
Evaluasi keefektifan program pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) sangat penting untuk memastikan bahwa pekerja memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk memberikan pertolongan pertama di tempat kerja. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil oleh perusahaan untuk menilai keefektifan program pelatihan P3K dan mendapatkan umpan balik dari pekerja:
1. Uji Pengetahuan dan Keterampilan
Sertakan ujian pengetahuan dan keterampilan dalam program pelatihan. Setelah pelatihan selesai, pekerja dapat diuji untuk memastikan pemahaman dan kemampuan mereka dalam memberikan pertolongan pertama.
2. Simulasi Kondisi Darurat
Lakukan simulasi kondisi darurat yang mungkin terjadi di tempat kerja. Amati bagaimana pekerja merespon dan menerapkan pengetahuan yang telah dipelajari selama pelatihan.
3. Penilaian Diri Pekerja
Berikan kuesioner atau formulir penilaian diri kepada pekerja. Mintalah mereka untuk menilai sejauh mana mereka merasa yakin dalam memberikan pertolongan pertama dan menyatakan apakah mereka merasa pelatihan telah memberikan manfaat.
4. Analisis Statistik Insiden dan Kecelakaan
Analisis data insiden dan kecelakaan sebelum dan setelah pelatihan P3K. Evaluasi apakah terjadi penurunan jumlah insiden dan tingkat keparahan cedera setelah pelatihan dilaksanakan.
5. Observasi oleh Tim Pengawas
Libatkan tim pengawas atau auditor internal untuk mengamati pelaksanaan pertolongan pertama di lapangan. Berikan feedback konstruktif untuk perbaikan lebih lanjut.
6. Wawancara dengan Peserta Pelatihan
Lakukan wawancara dengan peserta pelatihan untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang pengalaman mereka selama pelatihan. Tanyakan apakah mereka merasa pelatihan mencakup situasi nyata yang mungkin mereka hadapi di tempat kerja.
7. Survei Kepuasan Peserta
Distribusikan survei kepuasan peserta kepada pekerja setelah pelatihan selesai. Dapatkan umpan balik mereka tentang materi pelatihan, metode penyampaian, dan relevansi dengan pekerjaan sehari-hari.
8. Monitoring Pelaksanaan Pertolongan Pertama
Pantau dan catat bagaimana pertolongan pertama diimplementasikan di tempat kerja setelah pelatihan. Amati apakah prosedur yang diajarkan diikuti dengan benar dan apakah pekerja merasa nyaman melibatkan diri dalam tindakan pertolongan pertama.
9. Perbaikan Berkelanjutan
Gunakan hasil evaluasi untuk melakukan perbaikan berkelanjutan pada program pelatihan. Sesuaikan kurikulum dan metode pelatihan berdasarkan umpan balik dan hasil evaluasi yang diperoleh.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus3D/18/2141160039/Muhammad Ibnu Atho'illah
BalasHapusMohon izin bertanya
Bagaimana sistem pelaporan insiden kecelakaan atau penyakit terkait pekerjaan terintegrasi dengan program P3K di tempat kerja?
3B_19_2141160101_Salasatur Royyan
HapusSistem pelaporan insiden kecelakaan atau penyakit terkait pekerjaan terintegrasi dengan program P3K di tempat kerja dengan cara berikut:
Sistem pelaporan harus mudah diakses dan digunakan oleh semua pekerja. Pekerja harus merasa nyaman dan aman untuk melaporkan insiden, bahkan jika insiden tersebut kecil atau tidak serius.
Gambar Sistem pelaporan insiden kecelakaan atau penyakit terkait pekerjaanTerbuka di jendela baru
id.scribd.com
Sistem pelaporan insiden kecelakaan atau penyakit terkait pekerjaan
Sistem pelaporan harus mengumpulkan data yang relevan dan akurat. Data ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki faktor-faktor yang berkontribusi terhadap insiden.
Data yang dikumpulkan dari sistem pelaporan harus digunakan untuk meningkatkan program P3K. Data ini dapat digunakan untuk mengembangkan pelatihan P3K yang lebih efektif, meningkatkan akses ke peralatan P3K, dan meningkatkan kesadaran P3K di kalangan pekerja.
Berikut adalah beberapa contoh spesifik tentang bagaimana sistem pelaporan insiden dapat terintegrasi dengan program P3K:
Sistem pelaporan dapat diintegrasikan dengan sistem manajemen K3 perusahaan. Hal ini dapat memudahkan perusahaan untuk melacak semua insiden yang terjadi di tempat kerja.
Sistem pelaporan dapat digunakan untuk memantau efektivitas program P3K. Jika jumlah insiden yang dilaporkan meningkat, maka perusahaan dapat mengambil tindakan untuk meningkatkan program P3K.
Sistem pelaporan dapat digunakan untuk memberikan pelatihan P3K yang lebih relevan. Data yang dikumpulkan dari sistem pelaporan dapat digunakan untuk mengidentifikasi topik pelatihan P3K yang paling penting bagi pekerja.
3B_19_2141160101_Salasatur Royyan
BalasHapusBagaimana memastikan akses yang adil dan efektif terhadap layanan P3K bagi pekerja di negara berkembang dan sektor informal?
3C_20_2141160030_Tiya Diah Angesti
HapusUntuk memastikan akses yang adil dan efektif terhadap layanan P3K bagi pekerja di negara berkembang dan sektor informal, beberapa langkah penting dapat diambil:
1. **Penyebaran Informasi yang Luas:** Melakukan kampanye informasi yang melibatkan pekerja di negara berkembang dan sektor informal. Informasi tentang layanan P3K, lokasi fasilitas, dan cara mendapatkan bantuan harus tersedia secara luas.
2. **Pelatihan P3K Dasar:** Memberikan pelatihan dasar P3K kepada pekerja di sektor informal. Ini dapat mencakup penanganan luka ringan, pertolongan pertama pada kecelakaan kecil, dan pemahaman dasar tentang penggunaan peralatan P3K.
3. **Penempatan Fasilitas P3K yang Mudah Diakses:** Menempatkan fasilitas P3K di lokasi yang mudah diakses oleh pekerja di sektor informal, seperti pusat keramaian pasar atau area yang sering dihuni oleh pekerja informal.
4. **Kerjasama dengan Organisasi Lokal:** Bekerjasama dengan organisasi non-pemerintah dan kelompok masyarakat setempat untuk meningkatkan akses pekerja di sektor informal terhadap layanan P3K. Kolaborasi ini dapat membantu dalam menyusun program-program kesehatan dan pendidikan.
5. **Penyediaan Peralatan P3K yang Terjangkau:** Memastikan ketersediaan peralatan P3K yang terjangkau dan mudah diperoleh oleh pekerja di sektor informal. Ini melibatkan kerjasama dengan produsen peralatan medis untuk menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan finansial pekerja informal.
6. **Pemantauan dan Evaluasi Berkala:** Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap program layanan P3K untuk memastikan efektivitasnya. Dengan memahami kebutuhan dan tantangan pekerja di negara berkembang dan sektor informal, layanan dapat ditingkatkan untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Pertanyaan: Bagaimana strategi konkret dapat diterapkan untuk memperbaiki akses yang adil dan efektif terhadap layanan P3K bagi pekerja di negara berkembang dan sektor informal?
3D/17/2141160122/Martanti Puri Rahayu
BalasHapusIzin bertanya:
Mengapa keterlibatan tim pengawas atau auditor internal penting dalam mengevaluasi program P3K? Bagaimana hasil observasi mereka dapat digunakan untuk meningkatkan program?
3D_20_214160128_Reza Nurdiansyah
HapusIzin menjawab:
Keterlibatan tim pengawas atau auditor internal dalam mengevaluasi program P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) sangat penting karena hal ini membantu memastikan bahwa program tersebut efektif, sesuai dengan standar keselamatan, dan dapat memberikan perlindungan yang optimal bagi pekerja. Berikut adalah beberapa alasan mengapa keterlibatan tim pengawas atau auditor internal sangat berarti:
1. Penegakan Kepatuhan:
Tim pengawas atau auditor internal dapat memastikan bahwa program P3K mematuhi semua peraturan dan kebijakan yang berlaku. Hal ini penting untuk menghindari potensi sanksi hukum dan menjaga kepatuhan perusahaan terhadap standar keselamatan dan peraturan kesehatan yang berlaku.
2. Identifikasi Potensi Risiko:
Tim internal memiliki pemahaman yang mendalam tentang operasional perusahaan. Dengan demikian, mereka dapat mengidentifikasi potensi risiko atau ketidaksesuaian dalam program P3K yang mungkin tidak terdeteksi oleh pihak eksternal. Ini membantu mencegah terjadinya kecelakaan atau kejadian darurat yang dapat dihindari.
3. Penyempurnaan Program:
Hasil observasi dari tim pengawas atau auditor internal dapat digunakan untuk menyempurnakan program P3K. Mereka dapat memberikan rekomendasi yang lebih spesifik dan relevan dengan keadaan internal perusahaan, sehingga program dapat disesuaikan dan ditingkatkan agar lebih efektif.
4. Penilaian Pelaksanaan Program:
Tim internal dapat mengevaluasi sejauh mana program P3K diimplementasikan dengan benar di seluruh organisasi. Mereka dapat memeriksa pelatihan karyawan, ketersediaan peralatan P3K, dan kepatuhan terhadap prosedur yang telah ditetapkan.
5. Pengelolaan Sumber Daya:
Melalui evaluasi program P3K, tim internal dapat membantu dalam pengelolaan sumber daya. Hal ini melibatkan alokasi anggaran yang efisien untuk pelatihan, peralatan, dan pemeliharaan yang dibutuhkan untuk mendukung program secara keseluruhan.
6. Kontinuitas Bisnis:
Dengan memastikan bahwa program P3K berjalan dengan baik, tim internal membantu menjaga kontinuitas bisnis dengan mencegah atau meminimalkan dampak dari kecelakaan atau insiden kesehatan. Hal ini memastikan kelancaran operasional perusahaan dan menjaga reputasi perusahaan.
7. Peningkatan Kesadaran Karyawan:
Hasil evaluasi dari tim internal dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran karyawan terhadap program P3K dan pentingnya peran mereka dalam menjaga keselamatan dan kesehatan di tempat kerja.
Melalui keterlibatan tim pengawas atau auditor internal, perusahaan dapat memastikan bahwa program P3K tidak hanya sekadar memenuhi standar minimum, tetapi juga berfungsi secara optimal sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan unik dari lingkungan kerja mereka.
3D_20_2141160128_Reza Nurdiansyah
BalasHapusIzin bertanya:
Apa yang dimaksud dengan penilaian dini, dan mengapa penting untuk memastikan kesadaran korban sebelum menyentuhnya?
3D_16_2141160005_LUTFI KURNIAWAN
HapusIZIN MENJAWAB :
Penilaian dini adalah proses evaluasi awal terhadap kondisi seseorang yang mengalami kecelakaan atau cedera. Penting untuk memastikan kesadaran korban sebelum menyentuhnya karena penilaian dini yang baik dapat memberikan informasi kritis untuk menentukan tindakan pertolongan pertama yang tepat. Menilai kesadaran korban membantu petugas P3K atau penolong untuk:
Mengidentifikasi Kondisi Kesadaran: Menentukan apakah korban sadar atau tidak sadar. Ini memberikan petunjuk awal tentang tingkat keparahan cedera dan jenis tindakan yang mungkin diperlukan.
Menentukan Respons: Mengukur apakah korban merespons rangsangan atau tidak. Respons yang lambat atau tidak ada respons dapat menunjukkan kondisi serius yang memerlukan perhatian medis segera.
Menghindari Bahaya Tambahan: Memastikan bahwa petugas P3K atau penolong tidak menempatkan dirinya sendiri dalam bahaya saat memberikan pertolongan. Kesadaran korban dapat memengaruhi respons dan tindakan yang aman.
Mengidentifikasi Tanda dan Gejala Lainnya: Kesadaran korban memberikan petugas P3K petunjuk untuk mengidentifikasi tanda dan gejala tambahan seperti kesulitan bernapas, pendarahan, atau cedera lainnya.
Komunikasi: Kesadaran korban memungkinkan untuk melakukan komunikasi dengan korban, yang dapat membantu dalam mendapatkan informasi tambahan tentang kondisi atau riwayat cedera.
Dalam situasi kecelakaan atau darurat, penilaian dini yang cermat dapat menjadi langkah kritis dalam memberikan pertolongan pertama yang efektif dan meminimalkan risiko tambahan bagi korban dan petugas P3K.
3C_20_2141160030_Tiya Diah Angesti
BalasHapusBagaimana peran pengawas atau manajemen dalam menjamin bahwa alat P3K tersedia dan dirawat sesuai dengan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)?
3G_06_2141160077_Guntur Adyanov Guritno
HapusPeran pengawas atau manajemen sangat penting dalam menjamin ketersediaan dan perawatan alat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) sesuai dengan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Beberapa peran kunci mereka antara lain:
1. **Penyediaan Alat P3K yang Memadai:** Manajemen harus memastikan bahwa semua lokasi kerja dilengkapi dengan alat P3K yang sesuai dan memadai untuk menangani kemungkinan cedera atau keadaan darurat yang mungkin terjadi di tempat kerja.
2. **Pemeliharaan dan Perawatan Berkala:** Pengawas atau manajemen bertanggung jawab untuk menjadwalkan dan memastikan perawatan rutin serta penggantian alat P3K yang rusak atau kedaluwarsa. Ini meliputi pemeriksaan, pengisian ulang isi ulang (jika diperlukan), dan memastikan alat P3K selalu siap digunakan.
3. **Pelatihan dan Pendidikan Karyawan:** Manajemen bertanggung jawab dalam memberikan pelatihan kepada karyawan mengenai penggunaan yang tepat dari alat P3K yang tersedia. Mereka harus memastikan bahwa semua karyawan memahami cara menggunakan alat P3K dengan benar dalam situasi darurat.
4. **Menetapkan Prosedur dan Kebijakan:** Manajemen harus menetapkan kebijakan dan prosedur yang jelas tentang penggunaan, perawatan, dan pengecekan rutin alat P3K. Mereka juga harus memastikan bahwa kebijakan tersebut dipatuhi oleh seluruh anggota tim.
5. **Pengawasan dan Evaluasi:** Pengawas atau manajemen perlu melakukan pengawasan terhadap ketersediaan alat P3K secara teratur. Evaluasi dilakukan untuk memastikan bahwa alat-alat tersebut selalu tersedia, berfungsi dengan baik, dan memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan.
6. **Kepatuhan terhadap Standar Keselamatan:** Memastikan bahwa seluruh alat P3K yang disediakan dan dijaga sesuai dengan standar keselamatan yang berlaku. Ini melibatkan pemilihan alat P3K yang tepat, penyimpanan yang benar, serta penggantian jika diperlukan.
Dengan memainkan peran ini, pengawas atau manajemen memberikan kontribusi yang signifikan dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat dengan ketersediaan alat P3K yang tepat dan dirawat sesuai standar K3.
3D_214116098_Akmal fawwaz Ananto
BalasHapusIzin Bertanya,
Mengapa penting untuk mendorong pekerja untuk melaporkan setiap insiden kecil yang memerlukan pertolongan P3K?
3G_2141160029_Salwa Maulida Zahri
HapusIzin Menjawab,
1.Pencegahan Kecelakaan Besar:
Insiden kecil dapat menjadi indikator awal potensi kecelakaan yang lebih serius. Dengan melaporkan insiden kecil, tindakan pencegahan dapat diambil untuk mencegah kejadian yang lebih serius di masa depan.
Perbaikan Sistem Keselamatan:
2.Melaporkan setiap insiden membantu dalam identifikasi kelemahan atau kegagalan dalam sistem keselamatan yang mungkin perlu diperbaiki. Ini memungkinkan perusahaan untuk melakukan evaluasi dan perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan keamanan di tempat kerja.
Pelatihan dan Kesadaran:
3.Insiden kecil dapat memberikan peluang untuk memberikan pelatihan tambahan kepada pekerja. Melalui pelaporan, pekerja dapat meningkatkan kesadaran mereka terhadap situasi berisiko dan cara mengelolanya dengan benar.
4.Dukungan Medis yang Cepat:
Dengan melaporkan insiden kecil, pertolongan medis dapat diberikan dengan cepat. Tindakan P3K yang tepat waktu dapat mencegah memburuknya kondisi kesehatan pekerja dan mengurangi dampak yang mungkin timbul.
5.Analisis Kejadian:
Insiden kecil dapat menjadi sumber informasi berharga untuk analisis kejadian. Pemeriksaan insiden membantu dalam memahami penyebab akar dan faktor yang mempengaruhi kejadian, memungkinkan perusahaan untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang lebih baik.
6.Keterlibatan Pekerja:
Mendorong pekerja untuk melaporkan insiden meningkatkan keterlibatan mereka dalam upaya keselamatan di tempat kerja. Ini menciptakan budaya yang lebih positif di mana pekerja merasa dihargai dan berkontribusi pada keselamatan kolektif.
3G_2141160029_Salwa Maulida Zahri
BalasHapusIzin Bertanya,
Seberapa sering pekerja diinstruksikan atau dilatih dalam tindakan P3K?
3G_2141160098_Akmal Fawwaz Ananto
HapusIzin Menjawab,
Frekuensi pelatihan tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) untuk pekerja dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk jenis industri, risiko potensial di tempat kerja, kebijakan perusahaan, dan persyaratan hukum. Beberapa pertimbangan yang dapat memengaruhi frekuensi pelatihan P3K melibatkan:
1.Risiko Kecelakaan di Tempat Kerja:
Jika tempat kerja memiliki risiko tinggi terhadap kecelakaan atau cedera, pelatihan P3K mungkin perlu lebih sering. Industri atau sektor dengan risiko tinggi, seperti konstruksi atau manufaktur, mungkin memerlukan pelatihan lebih rutin.
2.Kebijakan dan Standar Keselamatan:
Persyaratan hukum dan standar keselamatan sering kali memandatkan frekuensi pelatihan P3K. Perusahaan harus memastikan bahwa pelatihan sesuai dengan persyaratan dan memperbarui pekerja secara berkala.
3.Perubahan dalam Proses atau Peralatan:
Jika terjadi perubahan signifikan dalam proses produksi atau peralatan di tempat kerja, pelatihan P3K tambahan mungkin diperlukan untuk memastikan pekerja memiliki pengetahuan terbaru tentang cara menangani situasi darurat yang mungkin muncul.
3G_06_2141160077_Guntur Adyanov Guritno
BalasHapusBagaimana P3K dapat diterapkan oleh seseorang yang tidak berpengalaman sama sekali? Langkah terbaik apa yang harus diikuti apabila dalam kondisi dimana rekan terluka berat dan perlu pertolongan pertama, walau tidak bisa membantu?
3C_01_2141160143_Ahya Taufiq Akbar
HapusIzin menjawab,
Dalam situasi di mana seseorang tidak memiliki pengalaman dalam Pertolongan Pertama (P3K), langkah pertama adalah tetap tenang dan mencoba memahami situasi dengan cepat. Meskipun mungkin terasa menakutkan, tetapi sikap tenang dapat membantu menjaga kewarasan dan memastikan tindakan yang diambil tepat. Langkah berikutnya adalah memanggil bantuan darurat secepat mungkin untuk memastikan bantuan profesional segera tiba.
Jika rekan terluka berat dan bantuan medis tidak dapat segera diperoleh, langkah-langkah sederhana dalam P3K dapat diikuti. Mulailah dengan memastikan keamanan lingkungan sekitar, termasuk memastikan tidak ada bahaya tambahan bagi diri sendiri atau rekan terluka. Setelah itu, periksa kesadaran rekan dengan lembut memanggil namanya dan memeriksa responsnya. Jika rekan tidak sadar, hubungi bantuan medis dan lakukan tindakan CPR jika diperlukan dan jika Anda terlatih melakukannya.
Jika rekan terluka sadar, bantu mereka berbaring dengan nyaman, pastikan mereka tetap hangat, dan cobalah untuk menghentikan pendarahan jika ada. Meskipun tidak berpengalaman, membantu dengan sederhana dan memberikan dukungan emosional dapat membuat perbedaan besar. Ingatlah bahwa tujuan utama adalah memberikan bantuan secepat mungkin dan meminimalkan risiko tambahan. Pada saat bantuan medis datang, informasikan dengan jelas dan jujur kepada para profesional medis tentang apa yang telah terjadi untuk memastikan pemberian perawatan yang lebih efektif.
3G_08_2141160010_Icha Anjelina Kusuma Wardani
BalasHapusizin bertanya
Apa peran dan tanggung jawab dari staf atau individu yang bertanggung jawab atas P3K di lingkungan kerja?
3E_20_2141160051_Wahyu Nur Anggoro Wati
HapusIzin menjawab:
Individu atau staf yang bertanggung jawab atas P3K di lingkungan kerja memegang peran penting dalam memastikan keselamatan dan kesehatan pekerja di tempat kerja. Berikut adalah peran dan tanggung jawab yang biasanya terkait dengan posisi tersebut:
1. Perencanaan dan Implementasi Program P3K: Merencanakan dan mengimplementasikan program P3K di tempat kerja, termasuk pelatihan reguler untuk pekerja dan staf lainnya.
2. Pemeliharaan Peralatan P3K: Memastikan ketersediaan dan kelayakan peralatan P3K di seluruh tempat kerja, seperti kotak P3K, defibrillator otomatis (AED), dan perlengkapan pertolongan pertama.
3. Pelatihan dan Kesadaran: Mengorganisir dan memberikan pelatihan P3K kepada semua pekerja, serta memastikan bahwa staf memahami tindakan pertama yang tepat dalam berbagai situasi darurat.
4. Penyusunan Prosedur Keselamatan: Menyusun dan memperbarui prosedur keselamatan terkait P3K, termasuk langkah-langkah pertolongan pertama yang harus diambil dalam situasi darurat.
5. Koordinasi dengan Layanan Medis Darurat: Menjalin kerjasama dengan layanan medis darurat dan memastikan bahwa prosedur komunikasi dan pemanggilan bantuan medis telah ditetapkan.
3E_20_2141160051_Wahyu Nur Anggoro Wati
BalasHapusIzin bertanya:
Apakah perbedaan prosedur CPR otomatis dengan CPR manual, khususnya dalam hal memberikan nafas buatan selama siklus pijat jantung?
3C_06_2141160090_Deo Triyanuar Putra
HapusCPR (Cardiopulmonary Resuscitation) adalah prosedur pertolongan pertama yang diberikan kepada seseorang yang mengalami henti jantung atau berhenti bernapas. Ada dua jenis CPR utama, yaitu CPR manual dan CPR otomatis. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada cara memberikan pijatan jantung dan nafas buatan.
CPR Manual:
Pijatan Jantung:
Pijatan jantung dilakukan secara manual oleh penyelamat.
Penyelamat menempatkan kedua telapak tangannya di tengah dada korban dan memberikan tekanan dengan kedalaman yang sesuai.
Nafas Buatan:
Nafas buatan diberikan secara manual oleh penyelamat setelah setiap 30 kompresi dada.
Penyelamat membuka mulut korban, menutup hidungnya, dan memberikan dua nafas buatan.
CPR Otomatis:
Pijatan Jantung:
Pijatan jantung dilakukan secara otomatis oleh perangkat CPR otomatis.
Perangkat ini dirancang untuk memberikan tekanan kompresi dada dengan kedalaman yang tepat dan pada tingkat frekuensi yang disarankan.
Nafas Buatan:
Beberapa model CPR otomatis tidak memerlukan memberikan nafas buatan secara manual.
Fokusnya terutama pada memberikan kompresi dada secara terus-menerus.
Perbandingan:
Kecepatan dan Konsistensi:
CPR otomatis dapat memberikan kompresi dada secara konsisten pada tingkat yang lebih stabil dan cepat dibandingkan dengan manusia.
Manusia cenderung mengalami kelelahan, dan kecepatan serta kedalaman pijatan jantung dapat berkurang seiring waktu.
Nafas Buatan:
CPR otomatis mungkin tidak memerlukan nafas buatan manual. Beberapa perangkat CPR otomatis fokus pada memberikan kompresi dada tanpa interupsi untuk memberikan nafas buatan.
CPR manual mungkin melibatkan siklus yang terpisah antara kompresi dada dan nafas buatan.
Pelatihan dan Penggunaan:
CPR manual memerlukan pelatihan yang lebih intensif dan pengalaman praktis yang baik.
CPR otomatis mungkin lebih mudah digunakan oleh seseorang yang tidak terlatih secara mendalam, karena perangkat tersebut sering kali memberikan panduan suara atau visual.
Pilihan antara CPR manual dan otomatis tergantung pada situasi, pelatihan penyelamat, dan ketersediaan peralatan. Kedua metode tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu memberikan pertolongan secepat mungkin untuk meningkatkan peluang kelangsungan hidup korban henti jantung atau berhenti bernapas.
3E_04_2141160074_Audy Maulidira Ananda
BalasHapusSiapa yang memiliki tanggung jawab lebih atas P3K dalam suatu perusahaan?
3D_13_2141160093_Haidar Rafid Ramadhan
HapusIzin menjawab :
Tanggung jawab terkait P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) di suatu perusahaan biasanya dibagi antara pekerja dan manajemen perusahaan. Pekerja bertanggung jawab untuk mengikuti prosedur P3K, seperti pelatihan dan penggunaan peralatan P3K. Manajemen perusahaan memiliki tanggung jawab untuk menyediakan pelatihan, peralatan, dan lingkungan kerja yang aman. Pemahaman dan kolaborasi antara karyawan dan manajemen penting untuk keberhasilan program P3K.
3D_13_2141160093_Haidar Rafid Ramadhan
BalasHapusIzin bertanya :
Apa saja tugas dari seorang petugas P3k dalam keselamatan kerja selain dari memberi pertolongan pertama?
3D_08_2141160011_Desi Fitrianti
Hapusizin menjawab
1.Melakukan Penilaian Risiko Kesehatan dan Keselamatan:
Menilai potensi risiko kesehatan dan keselamatan di tempat kerja.
Menganalisis kemungkinan kecelakaan dan penyakit terkait pekerjaan.
2.Memberikan Pelatihan P3K:
Melakukan pelatihan P3K untuk karyawan, termasuk penggunaan peralatan P3K.
Meningkatkan kesadaran akan langkah-langkah keselamatan dan tindakan pertolongan pertama.
3.Mengelola Peralatan P3K:
Memastikan bahwa peralatan P3K selalu tersedia dan berfungsi dengan baik.
Melakukan pemeliharaan dan inspeksi rutin terhadap peralatan P3K.
4.Berpartisipasi dalam Perencanaan Evakuasi:
ikut serta dalam perencanaan evakuasi darurat dan simulasi keadaan darurat.
Menjamin bahwa personel tahu cara mengatasi situasi darurat dan menggunakan rute evakuasi yang aman.
5.Mengelola Catatan Kecelakaan dan Pertolongan Pertama:
Mencatat semua kecelakaan dan tindakan pertolongan pertama yang dilakukan.
Menyelidiki penyebab kecelakaan untuk mencegah terjadinya kembali di masa depan.
6.Berkomunikasi dengan Tim Keselamatan:
Berkoordinasi dengan tim keselamatan dan kesehatan kerja untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan kebijakan keselamatan.
3B_03_AHmad Ghozali_2141160020
BalasHapusIzin Bertanya:
Apa langkah-langkah evaluasi yang dapat dilakukan untuk memastikan efektivitas program P3K di lingkungan kerja?
3D_08_2141160011_Desi Fitrianti
BalasHapusizin bertanya
Bagaimana cara mengidentifikasi dan menangani keadaan darurat medis di lingkungan kerja yang kejadian pada saat itu juga?
3F_15_2141160140_Muhammad Burhanudin
HapusIzin Menjawab:
Mengidentifikasi dan menangani keadaan darurat medis di lingkungan kerja membutuhkan pengetahuan, keterampilan, dan rencana tanggap darurat yang baik. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk menghadapi keadaan darurat medis yang terjadi pada saat itu juga:
Identifikasi Keadaan Darurat
1. Panggil Bantuan Darurat
2. Evaluasi Situasi Keselamatan
3. Periksa Kesadaran Pasien
4. Periksa Pernapasan
5. Periksa Pulsus (Denyut nadi)
Tindakan Pertama Secara Instan
1. Pemberian P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
2. Pemberian Obat Darurat (Jika Ada)
3. Isolasi dan Perlindungan Terhadap Penularan Penyakit
4. Bantuan Evakuasi
Komunikasi dan Koordinasi
1. Hubungi Keluarga Pasien
2. Koordinasi dengan Tim Penanggulangan Darurat
Evaluasi dan Pembelajaran
1. Catat Kejadian dan Tindakan
2. Evaluasi Program Keselamatan dan Tanggap Darurat
3F_15_2141160140_Muhammad Burhanudin
BalasHapusIzin Bertanya:
Apakah ada penggunaan teknologi atau sistem informasi untuk memantau dan merespons keadaan darurat kesehatan di tempat kerja, dan bagaimana hal ini mendukung efisiensi dan efektivitas program P3K?
3G_05_2141160125_Dwiki Firman A
Hapusizin menjawab,
Penggunaan teknologi atau sistem informasi untuk memantau dan merespons keadaan darurat kesehatan di tempat kerja dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap efisiensi dan efektivitas program P3K. Berikut beberapa cara di mana hal ini dapat terjadi:
Pemantauan Real-Time:
Sistem informasi dapat digunakan untuk memantau kondisi kesehatan pekerja secara real-time, termasuk parameter seperti detak jantung, tekanan darah, atau paparan bahan berbahaya. Ini memungkinkan deteksi dini terhadap potensi risiko kesehatan.
Respons Cepat:
Teknologi dapat memberikan respons cepat terhadap keadaan darurat kesehatan dengan memberikan peringatan otomatis kepada petugas kesehatan atau tim keamanan jika ada indikasi masalah kesehatan.
Integrasi Data:
Integrasi data kesehatan pekerja dengan program P3K dapat meningkatkan pemahaman risiko kesehatan di tempat kerja. Data yang terkumpul dapat membantu dalam identifikasi area risiko dan perencanaan respons darurat yang lebih baik.
Pelatihan Berbasis Teknologi:
Sistem informasi dapat digunakan untuk menyediakan pelatihan P3K berbasis teknologi, seperti simulasi interaktif atau modul pembelajaran online, untuk meningkatkan keterampilan pekerja dalam memberikan pertolongan pertama.
Komunikasi Terkoordinasi:
Sistem informasi dapat mendukung komunikasi terkoordinasi antara petugas kesehatan, tim keamanan, dan pekerja dalam situasi darurat. Ini memastikan informasi yang akurat dan langkah-langkah penanganan yang efektif dapat diterapkan secara cepat.
Evaluasi Kinerja:
Teknologi memungkinkan perusahaan untuk mengevaluasi kinerja program P3K dengan menganalisis data kecelakaan, respon, dan hasil pemantauan kesehatan. Evaluasi ini dapat membantu perusahaan meningkatkan program P3K secara berkelanjutan.
Pemberdayaan Pekerja:
Pekerja dapat mendapatkan akses cepat ke informasi kesehatan pribadi mereka dan panduan langkah-langkah pertolongan pertama melalui aplikasi atau portal kesehatan digital, meningkatkan kesiapan dan partisipasi mereka dalam program P3K.
3E_05_2141160105_Bafian Atha F
BalasHapusizin bertanya
Apa langkah-langkah untuk memastikan bahwa semua karyawan tahu lokasi dan cara menggunakan fasilitas P3K di tempat kerja?
3D_15_214116033_Khoirunnisa Wahidah
Hapusizin Menjawab :
Untuk memastikan bahwa semua karyawan mengetahui lokasi dan cara menggunakan fasilitas Pertolongan Pertama P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) di tempat kerja, langkah-langkah berikut dapat diambil:
1. Pelatihan P3K Rutin: Sediakan pelatihan P3K secara rutin kepada semua karyawan. Pelatihan ini harus mencakup lokasi fasilitas P3K, jenis peralatan yang tersedia, dan cara penggunaannya dalam situasi kecelakaan atau darurat.
2. Papan Informasi Lokasi P3K: Pasang papan informasi atau tanda yang jelas menunjukkan lokasi fasilitas P3K di tempat-tempat strategis di area kerja. Pastikan papan tersebut mudah terlihat dan mudah diakses oleh semua karyawan.
3. Sesi Orientasi untuk Karyawan Baru: Sertakan informasi tentang lokasi dan pentingnya fasilitas P3K dalam sesi orientasi untuk karyawan baru. Pastikan mereka memahami pentingnya fasilitas ini dan tahu di mana mereka bisa menemukannya.
4. Pemeriksaan Berkala dan Latihan Darurat: Lakukan pemeriksaan berkala terhadap fasilitas P3K dan juga latihan simulasi darurat untuk melatih karyawan tentang tindakan yang harus diambil dalam situasi kecelakaan yang memerlukan pertolongan pertama.
5. Berkomunikasi secara Berkala: Sampaikan informasi terkait P3K secara berkala melalui komunikasi internal seperti email, poster, atau pengumuman untuk memastikan semua karyawan terus diingatkan akan pentingnya P3K.
6. Mengikutsertakan Karyawan dalam Perencanaan Keadaan Darurat: Ajak karyawan untuk berpartisipasi dalam perencanaan keadaan darurat dan prosedur P3K. Mereka akan merasa lebih terlibat dan lebih cenderung memperhatikan lokasi dan penggunaan fasilitas P3K.
7. Sistem Pelaporan dan Umpan Balik: Buat sistem pelaporan yang memungkinkan karyawan melaporkan ketidaksempurnaan atau kebutuhan pemeliharaan terhadap fasilitas P3K. Dengan demikian, setiap permasalahan bisa segera ditangani.
8. Kampanye Kesadaran K3: Selain langsung terkait P3K, adakan kampanye kesadaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang memasukkan pentingnya pengetahuan dan penggunaan fasilitas P3K di tempat kerja.
Melalui kombinasi langkah-langkah ini, perusahaan dapat memastikan bahwa semua karyawan memahami lokasi dan cara menggunakan fasilitas P3K, yang akan sangat penting dalam memberikan pertolongan pertama saat dibutuhkan dalam keadaan darurat.
3D_15_214116033_Khoirunnisa Wahidah
BalasHapusizin Bertanya :
Bagaimana penggunaan fasilitas P3K dapat menjadi bagian dari budaya keselamatan kerja yang terintegrasi di tempat kerja?
3E_05_2141160105_Bafian Atha F
Hapusizin menjawab
Penggunaan fasilitas P3K (Pertolongan Pertama dan Penanggulangan Kecelakaan) dapat menjadi bagian integral dari budaya keselamatan kerja di tempat kerja. Berikut adalah beberapa cara bagaimana hal itu dapat dicapai:
Pelatihan P3K:
Menyelenggarakan pelatihan P3K secara berkala untuk semua karyawan. Pelatihan ini melibatkan teknik-teknik pertolongan pertama, penanganan luka ringan, dan langkah-langkah respons darurat. Semakin banyak karyawan yang terlatih, semakin besar kemungkinan respon cepat terhadap keadaan darurat.
Akses Mudah ke Fasilitas P3K:
Pastikan bahwa fasilitas P3K mudah diakses oleh semua anggota tim di seluruh lokasi kerja. Tempatkan fasilitas ini di lokasi yang strategis dan mudah dikenali sehingga pekerja dapat segera mengaksesnya dalam situasi darurat.
Perawatan dan Pemeliharaan Berkala:
Lakukan perawatan dan pemeliharaan rutin terhadap fasilitas P3K, termasuk stok peralatan medis dan obat-obatan. Pastikan bahwa semua peralatan dalam kondisi baik dan tidak kadaluwarsa.
Informasi dan Edukasi:
Sediakan informasi tentang lokasi fasilitas P3K, prosedur penggunaan, dan nomor darurat di tempat kerja. Edukasikan karyawan tentang pentingnya melaporkan cedera atau kejadian darurat dan menggunakan fasilitas P3K dengan benar.
Pendorong Kesadaran Keselamatan:
Gunakan pendorong kesadaran keselamatan, seperti poster atau tanda peringatan, untuk mengingatkan karyawan tentang lokasi fasilitas P3K dan tindakan keselamatan yang harus diambil.
Keterlibatan Pekerja:
Libatkan pekerja dalam merencanakan dan mengevaluasi keefektifan fasilitas P3K. Mintalah umpan balik mereka tentang ketersediaan dan kualitas peralatan, serta apakah mereka merasa siap dalam penanganan pertolongan pertama.
Latihan Keadaan Darurat:
Selenggarakan latihan keadaan darurat secara teratur yang melibatkan simulasi situasi kecelakaan. Latihan ini dapat memastikan bahwa karyawan tidak hanya tahu lokasi fasilitas P3K tetapi juga dapat merespons dengan cepat dan efektif dalam situasi keadaan darurat.
3G_13_2141160120_Muhamad Guntur Irwansyah
BalasHapusIzin Bertanya:
Apa jenis pelatihan P3K yang seharusnya diberikan kepada pekerja di tempat kerja untuk memastikan penanganan yang tepat dalam situasi kecelakaan?
3E_21_2141160106_Widiya Wati
Hapusizin menjawab
Pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) yang seharusnya diberikan kepada pekerja di tempat kerja mencakup berbagai aspek penanganan darurat. Berikut adalah beberapa jenis pelatihan P3K yang penting:
1.Resusitasi Jantung (CPR):
Pekerja seharusnya dilatih dalam teknik resusitasi jantung bila diperlukan, termasuk pemahaman mengenai pemijatan dada dan pemberian napas bantuan.
2.Penanganan Luka dan Perdarahan:
Pelatihan ini melibatkan cara membersihkan dan melapisi luka, serta menghentikan perdarahan dengan benar menggunakan perban atau pembalut darurat.
3.Penanganan Cidera Tulang dan Sendi:
Pekerja dilatih untuk memberikan pertolongan pertama pada cidera tulang, seperti patah tulang atau dislokasi, dengan memobilisasi area yang terkena.
4.Penanganan Pingsan atau Kehilangan Kesadaran:
Pelatihan mencakup cara menempatkan individu dalam posisi pemulihan dan memberikan pertolongan pertama untuk pingsan atau kehilangan kesadaran.
5.Penanganan Luka Bakar:
Pekerja belajar cara menyediakan pertolongan pertama pada luka bakar, termasuk langkah-langkah pendinginan dan penutupan luka.
6.Penggunaan Alat P3K:
Pelatihan mencakup penggunaan alat P3K standar, seperti kotak P3K, perban, gunting, dan pembalut elastis.
7.Evakuasi Darurat:
Pekerja dilatih untuk melakukan evakuasi darurat dengan aman, termasuk prosedur penggunaan tangga darurat atau alat evakuasi khusus.
8.Penggunaan Defibrilator Otomatis (AED):
Jika tersedia, pekerja harus dilatih dalam penggunaan AED untuk memberikan bantuan pada situasi serangan jantung atau kondisi darurat lain yang memerlukan defibrilasi.
9.Pertolongan Kesehatan Mental:
Semakin pentingnya, pelatihan P3K juga dapat mencakup cara memberikan dukungan pertama pada kesehatan mental, termasuk reaksi terhadap stres atau trauma.
10.Simulasi Kecelakaan:
Melibatkan latihan simulasi kecelakaan untuk memberikan pengalaman langsung dalam menghadapi situasi darurat dan meningkatkan keterampilan respons
3G_05_2141160125_Dwiki Firman A
BalasHapusizin bertanya,
Bagaimana melatih pekerja agar memiliki pengetahuan dan keterampilan P3K yang cukup untuk situasi darurat?
3C_11_2141160100_Matlubatul Masquroh
HapusIzin Menjawab:
1. Program Pelatihan Terjadwal: Buat jadwal rutin untuk pelatihan P3K.
2. Materi Terstruktur: Sediakan materi yang terstruktur dan jelas.
3. Latihan Praktis: Berikan simulasi atau latihan langsung.
4. Sertifikasi dan Pengakuan: Dorong mereka untuk mendapatkan sertifikasi P3K.
5. Mentor Internal: Ajak pekerja yang ahli sebagai mentor.
6. Evaluasi dan Dokumentasi: Evaluasi pemahaman dan keterampilan secara berkala.
7. Peralatan P3K Tersedia: Pastikan peralatan tersedia dan diketahui cara penggunaannya.
8. Keterlibatan Aktif: Dorong keterlibatan aktif dan berikan insentif.
9. Perbaharui Program Secara Berkala: Tinjau dan perbaharui program pelatihan sesuai kebutuhan.
3C_01_2141160143_Ahya Taufiq Akbar
BalasHapusIzin bertanya,
Apakah setiap peralatan P3K sama dengan kebutuhan spesifik industri, seperti industri kimia atau konstruksi?
Tidak, setiap industri memiliki kebutuhan spesifik dan risiko yang berbeda, sehingga peralatan P3K dapat bervariasi sesuai dengan karakteristik industri tersebut. Misalnya, industri kimia mungkin memerlukan peralatan P3K yang melibatkan perlindungan tambahan terhadap bahan kimia berbahaya, sedangkan industri konstruksi mungkin fokus pada perlindungan terhadap cedera fisik atau kecelakaan bangunan.
Hapus3E_21_2141160106_Widiya Wati
BalasHapusizin bertanya
jika ada pekerja yang meninggal saat di tempat kerja, bagaimana penerapan P3K tersebut? dan langkah apa yang tepat yang akan di berikan perusahaan kepada keluarga korban?
3F_09_Daniel Salmon Handoyo
Hapusijin menjawab
Penerapan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K):
1. Panggil bantuan darurat: Segera hubungi layanan darurat (misalnya, nomor darurat 118 atau 112) untuk mendapatkan bantuan medis secepat mungkin.
2. Tindakan darurat: Jika ada petugas yang terlatih dalam P3K, mereka harus memberikan bantuan sesuai dengan kondisi yang ada, misalnya CPR jika dibutuhkan, atau menghentikan pendarahan dengan perban yang tersedia.
Langkah-langkah yang dapat diambil oleh perusahaan terhadap keluarga korban:
1. Pemberitahuan kepada keluarga: Perusahaan harus memberitahukan keluarga korban dengan penghormatan dan empati yang besar.
2. Bantuan finansial: Biasanya, perusahaan akan memberikan bantuan finansial kepada keluarga korban, seperti asuransi kematian atau kompensasi lainnya.
3. Dukungan psikologis: Memberikan dukungan psikologis kepada keluarga korban dan rekan kerja yang terdampak sangatlah penting. Ini bisa berupa konseling atau dukungan mental lainnya.
4. Pengaturan administratif: Membantu keluarga untuk mengurus administrasi terkait klaim asuransi, manfaat pensiun, atau kompensasi lainnya.
3A_03_2141160082_Andika Fadila Pratama
BalasHapusFasilitas PPPK (P3K) harus diberikan dan terjangkau bagi semua pekerja di suatu tempat kerja. Apa komponen paling utama di P3K yang harus tersedia? Mengapa komponen demikian?
3F_22_2041160122_Zaidan Safi
BalasHapusBagaimana perusahaan memastikan bahwa karyawan memahami cara menggunakan peralatan P3K dengan benar?
3C_06_2141160090_Deo Triyanuar Putra
BalasHapusBagaimana Anda akan menghubungi tim darurat atau menyampaikan informasi penting dalam situasi darurat?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus3D_06_2141160116_Daffa Fadhil Arrahman
BalasHapusBagaimana prosedur yang benar untuk memberikan CPR pada seseorang yang tiba-tiba terjatuh dan tidak sadarkan diri di tempat kerja?
3D_14_2141160094_Haikal Humam
HapusIzin menjawab,
Prosedur memberikan CPR pada seseorang yang tiba-tiba terjatuh dan tidak sadarkan diri di tempat kerja melibatkan serangkaian langkah-langkah yang harus diikuti dengan cepat dan hati-hati untuk meningkatkan peluang keselamatan pasien. Pertama, pastikan keamanan sekitar dan panggil bantuan medis segera. Periksa kesadaran dengan memanggil nama pasien dan mengguncangnya dengan lembut. Jika tidak ada respons, periksa apakah ada tanda-tanda pernapasan normal. Jika tidak ada pernapasan, mulailah memberikan 30 kompresi dada dengan kecepatan minimal 100-120 kali per menit, letakkan tangan di tengah dada dan tekan dengan kedalaman minimal 5 cm. Setelah 30 kompresi, berikan dua napas bantuan dengan menutup hidung pasien dan meniup udara hingga dada terangkat. Teruskan siklus kompresi dan ventilasi dengan rasio 30:2. Lanjutkan tindakan CPR sampai bantuan medis tiba atau pasien menunjukkan tanda-tanda kesadaran. Penting untuk melanjutkan tindakan dengan cepat dan hati-hati, dan secara teratur memeriksa tanda-tanda respons dari pasien.
3D_14_2141160094_Haikal Humam
BalasHapusIzin bertanya,
Bagaimana perusahaan beradaptasi dengan perubahan risiko kesehatan dan keadaan darurat yang mungkin memerlukan penyesuaian dalam strategi dan fasilitas P3K di tempat kerja?
3D_10_2141160149_Faiz Gemilang Ramadhan
HapusIzin menjawab
Perusahaan dapat beradaptasi dengan perubahan risiko kesehatan dan keadaan darurat di tempat kerja dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Melakukan identifikasi bahaya dan penilaian risiko secara berkala sesuai standar K3.
Mengubah atau memperbarui sistem manajemen K3 sesuai dengan perubahan risiko yang terjadi.
Menyediakan pelatihan tambahan bagi petugas P3K untuk menghadapi risiko kesehatan dan keadaan darurat yang baru muncul.
Memastikan bahwa fasilitas P3K di tempat kerja selalu siap digunakan dan sesuai dengan kebutuhan, termasuk evakuasi dan transportasi.
Mengembangkan rencana dan prosedur tanggap darurat yang sesuai dengan perubahan risiko kesehatan dan keadaan darurat yang mungkin terjadi.
Melibatkan penguji K3 dalam pemantauan lingkungan kerja untuk menilai dampak perubahan risiko kesehatan.
Dengan langkah-langkah tersebut, perusahaan dapat memastikan bahwa strategi dan fasilitas P3K di tempat kerja selalu sesuai dengan kondisi risiko kesehatan dan keadaan darurat yang ada.
3D_10_214116149_Faiz Gemilang Ramadhan
BalasHapusizin beratanya
Bagaimana penerapan SMK3 dapat meningkatkan efektivitas keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja?
3G _21_2141160036_Tri Susilo Pamungkas
HapusIzin Menjawab:
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah suatu pendekatan terstruktur dan terdokumentasi untuk mengelola keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja. Penerapan SMK3 dapat meningkatkan efektivitas keselamatan dan kesehatan kerja dengan berbagai cara, di antaranya:
1. Identifikasi dan Evaluasi Risiko:
- SMK3 memerlukan identifikasi dan evaluasi risiko yang dapat merugikan kesehatan dan keselamatan pekerja. Dengan mengetahui risiko-risiko ini, langkah-langkah pencegahan dan mitigasi dapat diimplementasikan.
2. Perencanaan Pencegahan dan Pengendalian Risiko:
- Berdasarkan hasil identifikasi risiko, SMK3 membantu perusahaan merencanakan tindakan pencegahan dan pengendalian risiko yang efektif. Ini termasuk penggunaan alat pelindung diri, prosedur kerja aman, dan tindakan-tindakan lainnya.
3. Kepatuhan terhadap Regulasi:
- SMK3 membantu memastikan bahwa perusahaan mematuhi regulasi dan standar keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku. Kepatuhan ini tidak hanya menjaga keamanan pekerja tetapi juga mencegah sanksi dan hukuman yang mungkin timbul akibat pelanggaran.
4. Pelatihan dan Kesadaran Karyawan:
- Dalam kerangka SMK3, pelatihan keselamatan kerja menjadi lebih terstruktur. Pekerja diberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk bekerja dengan aman. Kesadaran akan risiko dan pentingnya keselamatan meningkat.
5. Partisipasi Karyawan:
- SMK3 mendorong partisipasi aktif karyawan dalam pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja. Karyawan diberikan kesempatan untuk memberikan masukan, melaporkan risiko, dan mengusulkan perbaikan.
6. Pemantauan dan Audit Periodik:
- SMK3 mengharuskan pemantauan dan audit berkala terhadap sistem. Ini membantu perusahaan mengidentifikasi ketidaksesuaian atau area yang memerlukan perbaikan, sehingga perbaikan dapat dilakukan secara proaktif.
7. Investigasi Kecelakaan dan Insiden:
- Dalam kasus kecelakaan atau insiden, SMK3 memberikan prosedur untuk menyelidiki penyebabnya. Hal ini membantu dalam menetapkan tindakan korektif untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.
8. Komitmen Pemimpin dan Budaya Keselamatan:
- Penerapan SMK3 memerlukan komitmen dari puncak hingga ke bawah dalam organisasi. Ini menciptakan budaya keselamatan di mana keselamatan dan kesehatan kerja diutamakan sebagai nilai inti.
9. Penanganan Darurat dan Rencana Evakuasi:
- SMK3 mencakup penyusunan rencana tanggap darurat dan evakuasi. Ini memastikan bahwa semua pekerja mengetahui langkah-langkah yang harus diambil dalam situasi darurat dan dapat dievakuasi dengan aman.
10. Pengukuran Kinerja Keselamatan:
- SMK3 memungkinkan pengukuran kinerja keselamatan dan kesehatan kerja. Data ini dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas sistem dan membuat perbaikan yang diperlukan.
Dengan penerapan SMK3, perusahaan dapat mencapai efektivitas keselamatan dan kesehatan kerja yang lebih tinggi, menciptakan lingkungan kerja yang aman, dan melindungi kesehatan serta keamanan pekerja. Ini juga berkontribusi pada peningkatan produktivitas dan reputasi perusahaan.
3G _21_2141160036_Tri Susilo Pamungkas
BalasHapusIzin bertanya:
Bagaimana perusahaan meningkatkan kesadaran karyawan tentang pentingnya pertolongan pertama dan peralatan P3K, apakah ada program penyuluhan atau kampanye keselamatan yang berkaitan dengan P3K?
3G_07_2141160138_Icha Amelia Rahma Putri
Hapusizin menjawab :
Meningkatkan kesadaran karyawan tentang pentingnya pertolongan pertama dan peralatan P3K dapat dilakukan melalui berbagai program penyuluhan dan kampanye keselamatan di tempat kerja. Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan:
1. **Pelatihan Rutin P3K:**
- Sediakan pelatihan rutin tentang tindakan pertolongan pertama dan penggunaan peralatan P3K. Pastikan bahwa semua karyawan, terutama yang baru bergabung, mengikuti pelatihan ini.
2. **Simulasi Keadaan Darurat:**
- Adakan simulasi keadaan darurat yang melibatkan penggunaan peralatan P3K. Simulasi ini dapat memberikan pengalaman langsung kepada karyawan dan meningkatkan pemahaman mereka tentang prosedur pertolongan pertama.
3. **Kampanye Poster dan Informasi Visual:**
- Tempelkan poster dan informasi visual tentang pertolongan pertama dan penggunaan peralatan P3K di tempat-tempat strategis, seperti ruang istirahat atau area keramaian. Gunakan gambar dan informasi yang jelas untuk menyampaikan pesan dengan efektif.
4. **Sesi Diskusi dan Workshop:**
- Selenggarakan sesi diskusi dan workshop tentang pentingnya pertolongan pertama. Ajak karyawan untuk berpartisipasi aktif dan berbagi pengalaman mereka terkait pertolongan pertama.
5. **Penggunaan Teknologi:**
- Gunakan teknologi untuk menyampaikan informasi, seperti video pembelajaran online atau aplikasi seluler yang menyediakan tutorial interaktif mengenai pertolongan pertama dan penggunaan P3K.
6. **Penyuluhan oleh Ahli Keselamatan:**
- Undang ahli keselamatan atau profesional kesehatan untuk memberikan penyuluhan langsung kepada karyawan. Mereka dapat memberikan wawasan mendalam dan jawaban atas pertanyaan langsung dari karyawan.
7. **Program Penghargaan Keselamatan:**
- Implementasikan program penghargaan keselamatan yang memberikan penghargaan kepada karyawan yang berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran dan keamanan, termasuk penggunaan yang tepat dari pertolongan pertama dan peralatan P3K.
8. **Kampanye Tema Keselamatan Bulanan:**
- Tetapkan tema keselamatan bulanan yang berfokus pada pertolongan pertama dan P3K. Ini dapat mencakup penyampaian informasi melalui newsletter, papan pengumuman, atau pertemuan rutin.
9. **Monitoring dan Umpan Balik:**
- Lakukan survei atau kuesioner untuk memahami tingkat pemahaman karyawan tentang pertolongan pertama dan peralatan P3K. Gunakan umpan balik ini untuk mengidentifikasi area yang perlu perbaikan.
10. **Partisipasi Karyawan:**
- Libatkan karyawan dalam perencanaan dan implementasi program keselamatan. Mereka dapat memberikan perspektif yang berharga dan merasa lebih terlibat dalam menjaga lingkungan kerja yang aman.
Menggabungkan beberapa pendekatan ini dapat membantu menciptakan budaya keselamatan yang kuat di tempat kerja dan meningkatkan kesadaran karyawan terkait pertolongan pertama dan penggunaan peralatan P3K.
izin menjawab
BalasHapusUntuk meningkatkan kesadaran karyawan tentang pertolongan pertama dan peralatan P3K, perusahaan dapat:
Pelatihan Rutin:
Sediakan pelatihan reguler tentang pertolongan pertama dan penggunaan P3K.
Simulasi Darurat:
Lakukan simulasi darurat untuk melatih karyawan secara praktis.
Kampanye Keselamatan:
Gelar kampanye keselamatan berfokus pada pertolongan pertama dan P3K.
Sertifikasi Pertolongan Pertama:
Dukung karyawan untuk mendapatkan sertifikasi pertolongan pertama.
Buku Panduan dan Materi Sumber Daya:
Sediakan buku panduan dan materi sumber daya sebagai referensi.
Sosialisasi Prosedur:
Sosialisasikan prosedur pertolongan pertama dan lokasi P3K.
Kampanye Media Sosial:
Gunakan media sosial perusahaan untuk menyebarkan informasi.
Program Penghargaan:
Berikan penghargaan kepada karyawan yang terlibat dalam pelatihan atau memberikan pertolongan pertama.
Komitmen Pemimpin:
Dukung kampanye keselamatan dari level kepemimpinan perusahaan.
Acara Keselamatan:
Sertakan topik pertolongan pertama dalam acara keselamatan dan kesehatan kerja.
Umpan Balik dan Evaluasi:
Mintalah umpan balik dan lakukan evaluasi untuk memastikan efektivitas program keselamatan.
3D_12_2141160104_Fitriya Anggrayni
BalasHapusPertanyaan :
Jelaskan prosedur evakuasi medis di tempat kerja, termasuk langkah-langkah untuk memanggil bantuan medis dan memastikan keselamatan korban!
3D_05_2141160137_Ari Intan Hartanti
HapusIzin menjawab :
Berikut adalah langkah-langkah umumnya:
1. Evaluasi Situasi:
Pertama, evaluasi situasi untuk menentukan apakah diperlukan evakuasi medis segera.
Tentukan sumber risiko dan identifikasi jenis cedera atau kondisi medis korban.
2. Hubungi Layanan Darurat:
Segera panggil layanan darurat atau nomor darurat setempat untuk mendapatkan bantuan medis profesional.
Berikan informasi yang jelas dan akurat tentang lokasi, jenis kecelakaan, dan jumlah korban.
3. Memberikan Pertolongan Pertama:
Jika aman untuk melakukannya, berikan pertolongan pertama kepada korban sesuai dengan pelatihan P3K.
Pastikan untuk memprioritaskan keselamatan Anda sendiri dan orang lain di sekitar.
4. Informasikan Petugas Medis:
Sampaikan informasi tambahan kepada petugas medis yang akan datang, seperti kondisi korban, tindakan pertama yang telah diambil, dan rincian lain yang dapat membantu persiapan mereka.
5. Evakuasi Aman:
Jika diperlukan evakuasi, lakukan evakuasi dengan hati-hati dan sesuai dengan prosedur keselamatan yang telah ditentukan.
Pastikan bahwa korban tetap stabil dan aman selama proses evakuasi.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus3D_05_2141160137_Ari Intan Hartanti
BalasHapusPertanyaan :
Apakah perusahaan memiliki kebijakan khusus terkait manajemen stres atau trauma yang mungkin dialami karyawan setelah mengalami kejadian yang memerlukan tindakan P3K?
3D_12_2141160104_Fitriya Anggrayni
HapusJawaban :
Kebijakan terkait manajemen stres atau trauma pasca kejadian yang memerlukan tindakan P3K bisa bervariasi antar perusahaan. Sebagian besar perusahaan memiliki program dukungan karyawan, seperti konseling atau sumber daya manusia yang dapat membantu mengelola stres atau trauma setelah kejadian tertentu. Disarankan untuk merujuk pada kebijakan internal perusahaan atau berbicara dengan departemen sumber daya manusia untuk informasi lebih lanjut.
3G_07_2141160138_Icha Amelia Rahma Putri
BalasHapusizin bertanya :
Bagaimana efektivitas program P3K diukur dan dievaluasi di tempat kerja?
3C_05_2141160024_ DEBI DELA K
HapusIZIN MENJAWAB:
Tingkat Kepatuhan dan Partisipasi:
Mengukur tingkat kepatuhan pekerja terhadap prosedur P3K.
Memantau partisipasi pekerja dalam pelatihan P3K dan program keselamatan.
Insiden Cedera atau Kecelakaan:
Menganalisis data insiden untuk menilai apakah ada penurunan jumlah cedera atau kecelakaan setelah implementasi program P3K.
Mengevaluasi tingkat keparahan cedera dan kecelakaan yang terjadi.
Pelaporan dan Respons Cepat:
Mengevaluasi efisiensi dan kecepatan respons terhadap situasi darurat setelah implementasi program P3K.
Menilai tingkat pelaporan insiden dan kualitas investigasi yang dilakukan.
Pelatihan dan Sertifikasi:
Memantau tingkat kehadiran dan keberhasilan peserta dalam pelatihan P3K.
Menilai apakah pekerja memiliki sertifikasi yang diperlukan dalam P3K.
Pemeliharaan Peralatan P3K:
Memeriksa dan memantau kondisi peralatan P3K secara berkala.
Menilai keberlanjutan dan pemeliharaan peralatan P3K.
Survey Kepuasan dan Kesadaran:
Melakukan survei untuk menilai tingkat kesadaran pekerja tentang program P3K.
Mengukur tingkat kepuasan pekerja terhadap ketersediaan fasilitas dan pengetahuan mereka tentang P3K.
Budaya Keselamatan:
Mengukur perubahan dalam budaya keselamatan di tempat kerja setelah implementasi program P3K.
Menilai sejauh mana pekerja merasa aman dan terlindungi.
Pengamatan Lapangan:
Melakukan pengamatan langsung terhadap praktik P3K di tempat kerja.
Menilai kepatuhan pekerja terhadap prosedur P3K dan efektivitas penggunaan peralatan P3K.
Evaluasi Periodik:
Melakukan evaluasi secara berkala terhadap program P3K untuk menangkap perubahan dalam kondisi kerja atau regulasi.
Mengidentifikasi peluang perbaikan berdasarkan hasil evaluasi.
Benchmarking:
Membandingkan kinerja program P3K dengan standar industri atau organisasi serupa.
Mengadopsi praktik terbaik dan mengidentifikasi area perbaikan berdasarkan perbandingan tersebut.
3C_05_2141160024_DEBI DELA KURNIAWATI
BalasHapusizin bertanya :
Bagaimana P3 dapat diintegrasikan ke dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan di berbagai sektor industri?